Pada Desember 2022, sesuai dengan pola historisnya, tekanan inflasi di Provinsi Bali perlu diwaspadai. Terjadinya peningkatan jumlah wisatawan yang berlibur pada akhir tahun, peningkatan intensitas upacara keagamaan turut mempengaruhi inflasi bulan Desember. Demikian pula penurunan produksi padi dan komoditas hortikultura (bawang merah, cabai, tomat) seiring dengan berakhirnya musim panen, serta kenaikan harga pupuk non subsidi mempengaruhi inflasi Volatile Food.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali senantiasa melakukan koordinasi dalam rangka pemantauan harga dan ketersediaan pasokan. Di samping itu, penyelenggaraan operasi pasar yang lebih intensif juga akan terus dilakukan. Peningkatan Kerja sama Antar Daerah (KAD) terus diperluas untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan. Lebih lanjut, peningkatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk komoditas beras, serta pemanfaatan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT) APBD untuk program pengendalian inflasi di Provinsi Bali juga akan dilanjutkan. M-006
Berita Terkait
- Bulan Mei 2023 Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Tertinggi
- Puluhan Pedagang Pasar Senggol di Pasar Umum Jembrana, Direlokasi ke Pasar Ijogading
- Jemput Bola Menuju Batas Akhir, Kanwil DJP Bali Buka Layanan Pajak di Mall Living Denpasar
- Pergerakan Penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai Meningkat Ini Pemicunya