DENPASAR,MENITINI.COM – Puncak arus lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diprediksi terjadi pada Jumat (27/12).
Sejumlah persiapan pelayanan telah dipastikan PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT).
Rabu (18/12) telah digelar Kick Off Satgas Jasamarga Bali Tol Siaga Operasional Nataru 2024/2025 di Kantor Pool Ruas PT Jasamarga Bali Tol Pedungan.
Acara dipimpin Direktur Utama PT JBT I Ketut Adiputra Karang, Direktur Keuangan PT JBT I Wayan Eka Saputra, jajaran manajemen, seluruh karyawan, serta mitra kerja PT JBT.
Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang menyampaikan Kick Off Satgas itu menandai komitmen perusahaan dalam memberikan layanan prima untuk menghadapi kenaikan arus lalu lintas (lalin) selama libur panjang Nataru 2024/2025.
“Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi proaktif PT Jasamarga Bali Tol dalam menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan,” kata Kamis (19/12).
Pihaknya telah menyiapkan tim satgas yang akan memantau kondisi lalu lintas secara intensif.
Tim akan menjalankan prosedur mitigasi dengan baik sehingga pengguna jalan dapat menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman.
Tim Satgas Jasamarga Bali Tol Siaga Operasional Nataru 2024/2025 ditugaskan untuk melaksanakan Cara Bertindak (CB) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dirancang.
“Puncak arus lalu lintas diprediksi terjadi pada Jumat (27/12). Volume atau jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 63.164 kendaraan atau meningkat 35,89 persen dibandingkan lalin normal,” ujarnya.
Pihaknya telah menyiapkan SOP mencakup aspek-aspek krusial, termasuk kesiapan operasional di gerbang tol, pemantauan jalur secara berkala, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan penanganan titik rawan kecelakaan.
Prosedur pengendalian potensi kepadatan lalu lintas menjadi prioritas utama dalam memastikan arus lalu lintas tetap lancar,” paparnya.
Pihaknya juga telah memperkuat koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bali, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) Bali dan berbagai pihak terkait lainnya, untuk memastikan kelancaran operasional.
Prosedur rekayasa lalu lintas telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi kepadatan, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti Taman Bundaran Ngurah Rai dan Simpang Pesanggaran.
Penempatan personel tambahan di titik-titik rawan kepadatan juga dilakukan untuk mempercepat respon dan pengaturan lalu lintas.
Untuk mendukung kelancaran operasional, PT JBT menyiagakan armada selama 24 jam di seluruh Ruas Tol Bali Mandara.
Armada tersebut mencakup 2 unit kendaraan derek, 3 unit kendaraan Mobile Customer Service (MCS), 1 unit kendaraan ambulans, 1 unit kendaraan rescue dan 3 unit kendaraan Patroli Jalan Raya (PJR).
Sebanyak 4 Mobile Reader (MR) disiagakan di setiap gerbang tol apabila terjadi antrian kendaraan yang akan melakukan transaksi pembayaran.
Sebagai langkah tambahan, unit layanan derek disiagakan khusus di Gerbang Tol Benoa untuk menangani kendaraan bermasalah di sekitar wilayah Bypass Ngurah Rai dan Bandara Ngurah Rai, sementara unit lainnya disiagakan di ruas tol untuk merespons kebutuhan secara cepat.
Pihaknya juga memastikan keandalan infrastruktur jalan melalui pemeriksaan rutin terhadap kondisi perkerasan, penerangan jalan dan kelayakan marka.
Penempatan rambu-rambu tambahan dan pengawasan khusus di titik rawan kecelakaan juga dilakukan untuk meminimalkan risiko insiden selama periode libur panjang.
“Kami tidak hanya berfokus pada kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga pada kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Kami bertekad menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi seluruh pengguna jalan, khususnya wisatawan yang mengunjungi Bali selama musim liburan,” tegasnya. M-003