Jumat, 22 November, 2024

Istri Diteriaki, Kades Gerakkan Orang Keroyok Dua Pemuda, Satu Ditebas

Pelaku dibekuk polisi dan digelandang ke Mapolda Sulsel

MAKASAR, MENITINI.COM
Aksi brutal Kepala Desa ini berujung dirinya dan sejumlah pelaku berurusan dengan polisi. Bahkan kades salah orang atas tindakan brutalnya.

Dua orang warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikeroyok bahkan satu orang  ditebas sejumlah orang. Kepala desa (kades) di kabupaten tersebut menjadi penggerak pengeroyokan tersebut.

Aksi sadis kades bernama Herman tersebut dipicu kekesalan dirinya gara-gara istrinya diduga diteriaki orang. Sementara dua warga yang jadi korban, Arifuddin dan Ardi bukanlah orang yang teriak istri kades.

Arifuddin dan Ardi jadi pelampiasan kekesalan kades yang main hakim sendiri.

Polisi bergerak cepat  setelah terjadi aksi pengeroyokan
“Sudah ada tiga pelaku yang kita tahan, termasuk kepala desanya,” kata Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Suprianto seperti dikutip detikcom, Selasa (5/1/2021).

Selain Herman, dua pelaku lainnya yang ditangkap yaitu Nure dan Asriadi alias Adi Pecu. Ketiganya sudah ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP.

Peristiwa penganiayaan secara berkelompok tersebut terjadi pada awal Desember 2020 di Desa Ballampesoang, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba.

Kasus bermula saat istri Herman melewati depan kios korban Arifuddin. Kemudian dia merasa ada orang yang meneriakinya dari depan kios.
“Kemudian istri lapor ke suaminya si kepala desa, tersinggunglah,” tutur Suprianto.

Herman tersulut emosi. Dia lalu mengerahkan 20 orang untuk mencari orang yang teriak istrinya. “Awalnya cuma suruh satu orang cek ke TKP. Tapi belakangan nyusul kepala desa sama keluarga sampai 20 orang,” katanya.

Namun Herman beserta orang yang mengikutinya tak menemukan pelaku. Di lokasi pun tak ada warga yang tahu atau mengakui  istri Herman diteriaki.

Situasi memanas. Arifuddin dan Suardi yang mencoba menenangkan situasi malah justru dipukul Herman dan dua pelaku lainnya. “Datang sana ribut-ribut. Nah, si Adi Peccu dia yang mukul (korban Arifuddin), tapi yang pertama memukul ya si kepala desa,” kata Suprianto.

“Kalau korban Suardi atau Ardi dia kena tebas di pundaknya. Pelakunya yang bernama Nure itu,” tambahnya.

Suprianto menjelaskan dari 20 orang yang mendatangi lokasi kejadian, hanya lima orang yang akan diproses hukum lantaran hanya mereka yang terlibat dalam aksi penganiayaan.

Polisi tengah mencari pelaku lainnya. “Cuma lima yang kita proses karena cuma mereka yang ada perannya. Jadi masih ada dua yang DPO (daftar pencarian orang),” katanya.

Herman dan Nure ditangkap polisi tak lama setelah terjadi penganiayaan terhadap kedua korban. Sementara Adi Peccu ditangkap polisi di Jalan Poros Sinjai-Bulukumba pada Selasa (5/1) sekitar pukul 05.30 Wita.bas/poll