Jumat, 22 November, 2024

Jalan Majapahit Kuta Sering terjadi Kemacetan, Ini Penyebabnya

Kondisi plang larangan melintas kendaraan roda empat di Jalan Majapahit utara
Kondisi plang larangan melintas kendaraan roda empat di Jalan Majapahit utara. (Foto: M-003)

BADUNG,MENITINI.COM-Kondisi Jalan Majapahit utara, tepatnya dari arah Jalan Patih Jelantik Kuta, Badung kembali menuai sorotan warga. Pasalnya, masih cukup banyak ditemukan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh kendaraan roda empat.

Padahal akses jalan tersebut berlaku satu arah ke utara, khusus untuk kendaraan roda empat. Sejumlah rambu larangan diketahui telah terpasang, baik di dekat persimpangan Patih Jelantik maupun di simpang Patimura. Namun hal itu masih kerap kali dilanggar sehingga memicu kekroditan di jalan tersebut.

Lurah Kuta, I Putu Dedik Adi Ardiana dikonfirmasi Senin (7/8) tidaklah menampik hal tersebut. Selama ini memang cukup banyak masyarakat di sekitar jalan tersebut mengeluh atas adanya kendaraan roda empat yang sering melanggar ke arah selatan. Padahal jalan tersebut berlaku satu jalur ke arah utara.

Kondisi itu kerap memicu kemacetan menuju ke arah selatan dan membuat warga terganggu. “Masih banyak ditemui kendaraan roda empat yang melanggar. Padahal rambu larangan sudah terpasang,” ujarnya.

Diakuinya, jalan majapahit memang merupakan akses memotong jalur untuk menuju ke Pantai Kuta. Khususnya ketika terjadi krodit di jalan Patih Jelantik. Namun jalan tersebut berlaku satu arah, bukan dua arah. Sehingga apapun alasannya, tentu pelanggaran itu tidak bisa dibenarkan adanya. 

Masyarakat sendiri telah ikut berinisiatif untuk memasang tanda arahan tambahan agar kendaraan roda empat tidak menuju ke selatan. Tanda itu dipasang di dekat rambu Dishub Badung di Simpang Patimura.

Dimana kendaraan roda empat diarahkan agar berbelok ke kanan menuju ke arah Jalan Patimura, walaupun jalan itu bukan berlaku dua arah. “Plang arahan itu sudah dari dulu dipasang. Jadi kalau ada kendaraan yang lolos dari utara, maka mereka diarahkan berbelok ke patimura. Kalau itu tidak ada mungkin bisa macet parah di selatan,” terangnya.

Karena kondisi itu diperkirakan akibat masih cukup banyaknya pengendara yang membandel, ia berharap adanya suatu formulasi yang dapat mensolusikan masalah itu. Salah satunya mungkin dengan mengadakan sosialisasi kembali terkait arus lalulintas disana. “Kalau masyarakat Kuta pasti tahu jalan itu satu arah. Tapi jalan itu kan bukan hanya dilalui masyarakat Kuta. Saya rasa perlu sosialisasi kembali dengan pengawasan petugas,” imbuhnya. (M-003)

  • Editor: Daton

Berita Lainnya: