I Ketut Sukiasa
Tiba juga pada dua malam terakhir kunjungan saya di Republik Ceko. Kali ini saya menyempatkan waktu menemui beberapa kawan untuk menyampaikan salam perpisahan untuk sementara waktu. Ya, sementara waktu saja karena saya pasti akan kembali lagi ke negeri yang sudah seperti tanah air saya sendiri.
Saya bertemu dengan kawan yang sudah lama saya kenal, kawan yang sangat berjasa dalam perjalanan hidup saya, Miroslav Hovezak. Mirek, begitu dia biasa disapa, adalah seorang pengusaha yang juga sangat berjasa bagi tanah kelahiran saya, Pulau Bali.
Di jalanan Kota Praha saat akan berangkat ke Tachov
Sejak satu dekade terakhir, Mirek memang intens berhubungan dengan saya, ia adalah pengusaha Republik Ceko pertama yang memulai investasi bisnis di Bali. Atas usaha Mirek inilah kemudian satu demi satu para pengusaha Ceko mulai ikut mengembangkan bisnisnya di Bali.
Pelan tapi pasti, roda ekonomi masyarakat Bali terutama di daerah pinggiran mulai bergerak berkat jasa Marek yang membuka keran investasi bersama para pengusaha asal Ceko lainnya.
Mirek bersama istri dan tetangga barunya
Tak hanya itu, upaya Mirek untuk memperkenalkan Bali sebagai kawasan wisata di Eropa Timur, membuat tingkat kunjungan wisatawan Eropa Timur kian meningkat. Mirek memang memiliki usaha di bidang pariwisata yang kemudian membuat nalurinya sebagai pelaku wisata tergerak untuk ikut mengembangkan iklim pariwisata di Bali.
Keluarga Mirek Hovezak
Pada malam ini, Kamis (16/5), saya mendapat jamuan makan dari keluarga Hovezak di sebuah rumah makan di dekat kediaman mereka di Kota Tachov, dua jam perjalanan dari Praha. Mirek dan istrinya, Lenka Hovezkova menyambut saya dengan hangat.
Kami berdiskusi sambil sesekali membicarakan bisnis yang rencana akan kami jalankan bersama. Selama di Ceko, saya banyak dibantu oleh Mirek. Sebagai seorang kawan lama, Mirek lebih saya anggap seperti keluarga sendiri.
Kami berdua punya visi yang sama, mengembangkan bisnis jasa wisata yang berbasis pada penguatan ekonomi masyarakat sekitar, tentu saja ini akan dikembangkan di Bali. Nampaknya, Mirek sudah cinta mati dengan Pulau Bali.
Mirek juga tercatat menjadi salah satu distributor produk herbal Bali, Bokashi. Bersama tokoh kesehatan tradisional Bali, GN Wididana atau yang lebih dikenal dengan Pak Oles, Mirek menjadi bagian penting dari masuknya produk herbal Bali ke dalam pasar Eropa.
Bokashi Oil, produk herbal Bali yang dipasarkan di Eropa Timur oleh Mirek
Kini Bokashi menjadi salah satu primadona herbal di Eropa berkat kepiawaian Mirek dalam memasarkan produk kesehatan tradisional Bali tersebut. Salah satu kebanggaan Mirek yang juga menjadi ciri khasnya adalah mobil Audy miliknya. Dengan nomor polisi MIR EK 111, mobil Mirek menjadi sorotan setiap melintas di jalanan kota Tachov. Bagi Mirek, angka 1 adalah angka keberuntungan.
Mobil Audi milik Mirek Hovezak
Di hari perpisahan ini, Mirek memperkenalkan saya dengan Bupati Tachov bernama Pane Ladislav Macak. Saya gunakan kesempatan langka ini untuk berdiskusi mengenai pengiriman tenaga kerja Indonesia. Saya juga sempat memberikan sedikit informasi mengenai iklim pariwisata di Bali yang tentunya menarik untuk menjadi salah satu daftar destinasi wisata bagi warga Tachov.
Bersama Bupati Tachov, Ladislav Macak
Rasanya tak pernah habis menceritakan sosok Mirek yang bisa dibilang sebagai salah satu pengusaha sukses di Republik Ceko. Kiprahnya akan terus menyertai perjalanan saya dalam rangka memajukan wisata Pulau Bali, membangkitkan perekonomian masyarakat lokal pinggiran yang belum tergarap dengan baik.