Jumat, 22 November, 2024

Jangan Melihat Proses Gerhana Matahari Secara Langsung, ini Bahayanya Kata BMKG

ilustrasi gerhana matahari
Ilustrasi gerhana matahari. (Foto: pixabay /elg21)

JAKARTA,MENITINI.COM- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tidak melihat proses gerhana matahari hibrida secara langsung. Hal itu dikarenakan dapat merusak mata.

“Jangan melihat proses gerhana secara langsung, radiasi matahari dapat merusak mata kita. Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari,” kata Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi seperti dikutip berita ANTARA

Suko Prayitno mengatakan gerhana matahari hibrida merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana. Ia menyampaikan gerhana matahari total dapat diamati di Biak, Papua dan Pulau Kisar, Maluku pada 20 April 2023.

Suko Prayitno mengatakan kontak awal gerhana matahari total di Pulau Kisar pada pukul 11.47.17 WIT, kontak kedua pukul 13.22.24 WIT, puncak gerhana pukul 13.22.56 WIT, kontak ketiga pukul 13.23.29 WIT, dan kontak akhir pukul 14.57.49 WIT. Sedangkan kontak awal gerhana matahari total di Biak pada pukul 12.20.46 WIT, kontak kedua pukul 13.56.42 WIT, puncak gerhana pukul 13.57.13 WIT, kontak ketiga pukul 13.57.44 WIT, dan kontak akhir pukul 15.26.14 WIT.

“Durasi puncak gerhana di Pulau Kisar selama satu menit lima detik, sementara durasi puncak gerhana di Biak selama satu menit dua detik,” jelasnya. Suko menjelaskan, terdapat tiga bayangan bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrid, yakni antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, kata Suko Prayitno, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana matahari sebagian. “Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total,” katanya. (M-003)

  • Editor: Daton