DENPASAR, MENITINI.COM – Mengulik diet sehat, pasti tidak jauh-jauh dari diet Mediterania. Terkenal dengan gandum-gandumannya, ternyata diet ini dapat diolah dengan sangat nikmat lho. Salah satu olahan nikmatnya adalah kuliner khas Maroko, termasuk couscous dan tagine yang melegenda.
Lantas Maroko dan Mediterania, apa hubungannya? Mari simak info berikut!
Kuliner Maroko dan Diet Mediterania
Maroko memang berada di benua Afrika, namun lokasinya yang berada di utara benua menjadikan Maroko menerima banyak pengaruh Mediterania. Banyak bahan dalam kuliner Maroko yang menyehatkan. Cukup masuk akal bila kita melihat jarang sekali masyarakat Maroko yang mengalami kegemukan. Negara ini cenderung mengandalkan bahan makanan utuh yang segar, mengandalkan racikan bumbu dan rempah daripada menggoreng.
Sumber karbohidrat utama kuliner Maroko adalah roti gandum dan couscous. Berbeda dengan roti pada umumnya, disini roti cenderung produk rumaha yang dipanggang dari biji-bijian utuh. Walau tidak terlalu banyak menu sayuran seperti Indonesia, banyak makanan pembuka yang menyertakan sayuran dan buah kering atau salad untuk mencapai keseimbangan antara manis dan gurih. Berikut beberapa bahan kunci sehat kuliner Maroko!
Bahan-bahan Kunci Sehat Kuliner Maroko
Kacang Garbanzo
Ada ahli yang menggolongkan ke dalam bagian kacang, ada pula yang menggolongkan ke bagian polong. Kacang garbanzo atau chickpeas adalah benih tanaman Cicer arietinum. Tumbuhan ini mungil namun tinggi protein. Ia merupakan salah satu sayuran bernutrisi tinggi pertama yang berhasil dibudidayakan. Kandungannya antara lain protein, serat, folat, zat besi, fosfor, dan zinc. Sangat susah untuk melewatkan bahan ini dalam makanan Maroko karena menu yang wajib ada.
Kunyit
Kunyit yang biasa digunakan dalam masakan adalah bubuk kuning kering yang dibuat dari rimpang tanaman kunyit. Mirip di Indonesia, kunyit hampir selalu digunakan untuk masakan Maroko. Tidak hanya masakan saja, kunyit juga berkhasiat untuk pengobatan herbal. Ekstrak kunyit telah terbukti memiliki sifat anti-jamur dan anti-mikroba dan sedang dipelajari untuk potensi efeknya pada kanker, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.
Jahe
Akar jahe adalah jenis rimpang lainnnya yang sering digunakan dalam masakan Maroko. Secara medis, jahe sering digunakan untuk mengobati mual, namun jahe tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita hamil. Sebagai bumbu masak, jahe memasok zat mangan dalam jumlah besar sekaligus memberi rasa hangat ringan. Jadi walaupun masyarakat Maroko tidak doyan sambal, mereka masih dapat mentoleransi jahe.
Couscous
Salah satu makanan Maroko paling populer adalah couscous. Secara tradisional terbuat dari biji-bijian gandum utuh, atau biji-bijian barley. Mirip seperti nasi di Indonesia, couscous adalah sumber karbohidrat yang tersaji bersama kukusan 7 jenis sayur dan daging. Banyak keluarga menjadikan menu ini sebagai menu wajib tiap hari Jumat. Hidangan ini salah satu yang paling tradisional dan setiap keluarga memiliki racikan bumbu dan campuran sayuran favorit mereka sendiri. Namun kita juga dapat membeli racikannya di pasar dengan mudah, namanya Ras el Hanout.
Roti Gandum Utuh
Setiap budaya memiliki komponen pati untuk makanan mereka, dan untuk orang Maroko, pati utamanya adalah couscous dan roti panggana dari gandum utuh. Gulungan gandum utuh beragi ini menemani semua hidangan sayuran dan semur daging. Ada roti gandum tawar dan ada juga yang berbumbu adas dan wijen untuk memperkaya rasa. Tidak hanya itu, jika ingin varian manis ada juga varian yang lebih manis dengan aroma jeruk. Olahan jenis ini lebih banyak mengandung telur dan mentega.
Sayuran
Sayuran adalah komponen besar dari makanan Maroko. Dalam satu kali makan, ada 3 urutan menu dan salad selalu menjadi pembukanya. Sayuran yang biasa digunakan antara lain kentang, tomat, paprika, timun dan wortel. Irisan tipis sayur yang beragam ini dikonsumsi bersama cuka apel atau minyak zaitun. Dalam menu utama, sayur juga menjadi pelengkap gizi. Kadang kita dapat menemukan 2 jenis olahan sayur yaitu yang segar dan dimasak hingga lunak. Kombinasi ini berfungsi menjaga keseimbangan serat dalam hidangan.
Buah kering
Buah kering bertanggung jawab untuk mempermanis makanan penutup. Namun, Anda akan menemukan kurma, kismis, aprikot, dan plum tidak hanya dalam makanan manis tetapi juga dalam hidangan gurih. Salah satu ciri masakan Maroko adalah keseimbangan manis dan gurih yang cermat dalam banyak resep. Tagine adalah contoh yang bagus. Menu ini mengkombinasikan daging dan buah kering yang dimasak perlahan menggunakan kukusan berbentuk kerucut.
Kunci Sehat pada Pengolahan
Kukusan Tagine
Tagine sendiri sebenarnya adalah jenis alat pengukus dari tanah liat. Suku Berber di Maroko hampir menggunakan kukusan ini tiap saat. Bagi mereka, semakin lama proses memasaknya, semakin nikmat. Kerennya lagi, karena strukturnya, masakan tidak mudah gosong. Hasilnya, mau masak apapun akan matang merata dengan gizi yang masih baik. Bagi yang tidak menyukai sayuran, mungkin Anda akan berubah pikiran ketika mencoba sayuran hasil olahan tagine. Cukup masak dengan kuah kaldu, maka rasa sayuran akan jadi lebih nikmat. Untuk olahan berlemak, proses memasak ini dapat memisahkan lemak jahat dan lemak baik pada makanan. Wajar jika jarang orang Maroko yang menderita obesitas.
Kombinasi Rempah Wajib
Rempah-rempah adalah wajib dalam kuliner Maroko. Jarang sekali kaldu buatan atau MSG kita temukan dalam kuliner mereka. Tiap menu selalu memiliki kombinasi rempah wajib. Bahkan sudah tersedia racikan bernama Ras el Hanout yang terdiri dari 7 rempah wajib. Untuk rempah penyedap sekurang-kurangnya terdiri dari lada untuk pencernaan, kunyit untuk antioksidan, jahe untuk penghangat dan afrodisiak, serta kayu manis sebagai pengganti gula. Tidak lupa, minyak zaitun murni selalu hadir untuk menambah gurihnya makanan.
Infusi Herbal dalam Minuman
Infusi adalah salah satu teknik penyajian minuman terkait herbal dan rempah. Teknik ini dapat membantu mengeluarkan zat-zat baik yang berguna bagi tubuh dari herbal secara alami sehingga tubuh mendapat antioksidan dalam jumlah besar. Contoh paling sering kita temui dalam tradisi minum teh di Maroko. Mereka terkenal sebagai negara yang dapat mengkonsumsi teh bergelas-gelas dalam sehari namun tetap sehat. Kuncinya adalah teknik infusi herbal dalam rebusan teh hijau. Herbal yang biasa mereka infus dalam teh adalah mint, jahe, camomile, mawar dan artemisia.
Madu untuk Pemanis Serbaguna
Orang Maroko sangat suka camilan. Banyak sekali pedagang menjajakan camilan manis. Tapi sekali lagi, jarang kita temui yang obesitas. Ternyata, rahasianya adalah madu. Ada banyak jenis madu yang dapat kita temukan dengan mudah. Namun untuk pemanis biasanya menggunakan madu buah. Keunggulannya jika kita bandingkan dengan produk olahan tentunya lebih sehat dan tidak menggunakan bahan pengawet. Walaupun kita simpan sembarangan, tidak akan mudah basi.
Apakah Anda tertarik mencobanya?
Diet Mediterania tidak selalu hambar. Asal Anda dapat menemukan keseimbangan manis dan gurih seperti kuliner Maroko, Anda tetap dapat manfaat nikmat dan sehatnya sekaligus. (M-010)