MATARAM,MENITINI.COM – Hari Raya Idul Adha masih sekitar 40 hari lagi. Namun, permintaan hewan kurban, sapi dan kambing, dari Provinsi NTB mulai meningkat.
Terkait itu, Pemprov NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat telah menetapkan kuota hewan kurban sebanyak 54.900 ekor yang dikirim ke luar daerah pada 2024.
Kepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi, mengaku bahwa tidak ada tambahan kuota lagi meskipun ada permintaan dari pengusaha yang akan mengirim sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban ke luar NTB.
“Tidak ada tambahan kuota hewan kurban. Karena kuota yang kita terbitkan itu adalah kuota maksimal. Makanya kita gak bisa lagi memberikan tambahan kuota lagi,” ujarnya, Senin (29/4) kemarin.
Menurut Riadi, sebanyak 54.900 ekor sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban yang dikirim ke luar daerah berasal dari Pulau Sumbawa.
Di mana, jumlah kuota hewan kurban dari Pulau Sumbawa sebanyak 53.300 ekor, sedangkan dari Pulau Lombok sebanyak Sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban itu dikirim ke 11 provinsi di Indonesia. Yakni, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung.
“Sampai saat ini, jumlah hewan kurban yang dikirim dari NTB sebanyak 16.103 ekor. Sehingga, masih ada sisa kuota atau sapi potong yang belum dikirim ke luar daerah sebanyak 38.797 ekor,” ungkap dia.
Riadi menjelaskan pihaknya mengantisipasi penumpukan pengiriman ternak untuk kebutuhan hewan kurban di pelabuhan seperti yang terjadi pada 2023 lalu.
Di mana, terjadi penumpukan ternak di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat akibat kurangnya kapal yang mengangkut ke wilayah Jabodetabek.
“Nanti kita mulai dulu dari hulunya, tempat keluarnya. Tahun ini paling banyak dari Kabupaten Bima. Saya harapkan pihak asosiasi atau pengusaha patuhi jadwal itu. Supaya tidak menumpuk di pelabuhan,” jelas Riadi.
Berdasarkan data Disnakeswan NTB, daerah penghasil sapi potong terbanyak di NTB adalah Kabupaten Sumbawa sebanyak 283.682 ekor.
Kemudian disusul Kabupaten Bima sebanyak 219.001 ekor. Selanjutnya, Lombok Tengah sebanyak 173.303 ekor dan Lombok Timur 126.097 ekor. Kemudian Sumbawa Barat 83.493 ekor, Lombok Barat 81.454 ekor, Lombok Utara 60.251 ekor, Kota Bima 26.900 ekor dan Kota Mataram 1.437 ekor. (M-003)
- Editor: Daton