Minggu, 8 September, 2024

Jembrana Uji Coba Mesin Pengolah Sampah, Kapasitas 300 Ton Per Hari

Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat melihat uji coba mesin pengolah sampah, Kamis (11/7/2024). (Foto: Istimewa)

JEMBRANA,MENITINI.COM-Bantuan mesin pengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di kabupaten Jembrana dari PT Wisesa Global Solusindo mulai diujicobakan di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kamis (11/7/2024). 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba hadir dan secara langsung mencoba menyalakan mesin yang memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 300 ton per hari ini.

Dari Mangrove Bali, Lahir Inovasi Wisata dan Kuliner

Bhakti Rahayu Group Bersama IKA Foundation, Gelar Aksi Sosial Pembagian Benih Kelapa dan Tebar Benih Ikan di Rambut Siwi, Jembrana

Kerja Sama Pengolahan Sampah, Jembrana Kirim Perdana 12 Ton RDF

Pemkab Jembrana Sambut Baik, Green Mangrove Action

Dirinya optimis mesin pengolahan sampah dapat mengatasi masalah sampah yang ada di Kabupaten Jembrana. Kendati demikian, pihaknya masih melihat mesin penunjang pengolahan sampah seperti mesin cacah dan mesin press masih belum optimal dalam menunjang kecepatan mesin pengolahan sampah ini.

“Kapasitas mesin sudah luar biasa besar, namun ini mesin cacah kurang besar kemudian juga mesin pres kurang cepat, kalau tenaga manusia dipakai seperti ini untuk mencapai target 200 ton satu hari itu sepertinya akan kewalahan,” ujar Bupati Tamba.

Peringati HUT ke-27, RSU Bhakti Rahayu Denpasar Gelar Kerja Bhakti di Desa Dangin Puri Kaja

Pemkot Denpasar Canangkan Komitmen Bersama Pengelolaan Sampah dari Sumbernya

Lazada Dorong Operasional UMKM Berkelanjutan Lewat Indonesia Sustainable Seller Acceleration Camp 2023 

Peringati Hari Bersih-bersih se-Dunia, MOL Gandeng BWC Bersihkan Sampah Laut di Tanjung Benoa

Pihaknya mengaku akan berupaya meningkatkan kapasitas mesin cacah dan mesin pres serta menambahkan mesin kompeyor untuk mempercepat proses pengolahan sampah menjadi RDF.

Bupati Tamba menyebutkan ada tiga pihak yang akan terlibat dalam mengatasi permasalahan ini, baik Pemerintah Daerah maupun juga dari pihak swasta yang siap membantu pemerintah untuk mengatasi sampah ini.

“Pemkab Jembrana sebagai penyedia sampah dan tempat produksi, kemudian beliau pak Johan yang punya mesin dan hasil daripada mesin ini nanti ada PT SBI. Saya sudah melaksanakan MoU dan PKS, sudah siap. Hari ini sampah eksisting yang 100.000 ton, itu optimis bisa kita selesaikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Johan Agus Kurniawan Direktur Utama Wisesa Global Solusindo mengungkapkan semua sistem mesin yang pihaknya bawa sudah dapat berjalan dengan baik dan sudah sempat diuji coba mulai dari mengisi sampah ke dalam mesin Seiko (pemilah sampah) kemudian di thresher (cacah) kemudian di press.

Polsek Dentim telah Tangani Keributan di Jalan Tantular, Renon Denpasar

Maju Pilkada Serentak, Ada 6 Orang Anggota Terpilih DPRD Maluku Bakal Diganti 

Gianyar Diguncang Gempa, Dirasakan hingga Denpasar

Terpilih Pada Pileg 2024, Ely Toisuta tak Dilantik, Ini Sosok Penggantinya

"Selama satu minggu ini kita mencoba memfungsikannya semua instalasi kita pasang dan kemarin kita uji coba sedikit semua sistem sudah berjalan dengan baik, tinggal nanti produksinya kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan," ungkapnya.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan terdapat ketimpangan kapasitas mesin untuk mencapai hasil akhir 200 Ton perhari dikarenakan mesin cacah dan mesin press tidak mampu mengimbangi produksi mesin dari PT. Wisesa Global Solusindo yang begitu besar.

"Standar operasional belum bisa kita pastikan optimal karena sinkronisasi alat, bisa kita lihat dengan mesin sebesar ini ada sinkronisasi dengan mesin yang berikutnya kalau terlalu besar outputnya setelah itu dengan mesin thresher (cacah) sekecil ini tentu tidak bisa maksimal tentunya harus seimbang," pungkas Johan. (M-011)

  • Editor: Daton

Member of SMSI Prov. Bali

Copyright @Berita Menitini

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI