DENPASAR,MENITINI.COM Jenazah Pramugari Sriwijaya Air SJ182, Mia Tresetyani Wadu (23) akan tiba di tanah kelahirannya Denpasar, hari ini Rabu (20/1/2021).
Jenasah Mia terbang dari Jakarta dengan pesawat Batik Air pukul 14.39 WIB, dan rencana tiba di Bandara Ngurah Rai, Rabu (20/1/2021) pukul 17.25 Wita.
Dari Bandara Ngurah Rai jenasah dijemput keluarga dan diiring ke rumah duka di Jalan Tukad Gangga, Kelurahan Panjer, Denpasar. “Jenazah adik akan disemayamkan semalam di rumah, dan Kamis besok (21/1/2021) pukul 10.00 Wita dimakamkan di pemakaman umum Mumbul setelah peribadatan di rumah duka,”kata Ardy kakak sulung Mia, Selasa (19/1/2021) malam seperti dikutip posbali.co.id
Mia merupakan salah satu pramugari Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) lalu. Setelah mendengar musibah, sejumlah kerabat, keluarga dan pejabat datang ke rumah memberikan dukungan moril dan menenangkan keluarga Mia.
Wali Kota Denpasar, Rai Mantra didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar Dewa Gede Rai dan Camat Denpasar Selatan, Wayan Buda serta Lurah Panjer Made Suryanata datang memberi dukungan moril. “Kami berharap semoga Mia segera ditemukan dan untuk keluarga agar tetap diberikan ketabahan dan selalu mendoakan yang terbaik bagi Mia dan keluarga,” kata Rai Mantra.
Sebelumya, Jumat (15/1/2021) PT Jasa Raharja Cabang Bali menyerahkan santunan kepada ahli waris mendiang Mia. “Pada hari ini, kami PT Jasa Raharja Cabang Bali melakukan penyerahan santunan kepada salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2021,” kata Kepala Cabang PT Jasa Raharja Bali Dwi Sasono saat menyerahkan santunan tersebut, di Denpasar, Jumat (15/1).
Pihak Jasa Raharja menyerahkan santunan langsung ke kediaman almarhum Mia Tresetyani “Atas nama Dewan Komisaris, Direksi, dan keluarga besar PT Jasa Raharja, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga Mia,” katanya.
Dwi menambahkan, Tim DVI Polri pada Kamis (14/1) sudah mengidentifikasi almarhum Mia dinyatakan sebagai salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182. Oleh karena itu, kata dia, kurang dari 1 x 24 jam sejak pengumuman teridentifikasi oleh DVI Polri, PT Jasa Raharja sudah menyerahkan santunan kepada ahli waris korban.
Ia mengatakan, nilai santunan yang diserahkan kepada keluarga korban sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15 tahun 2017 tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau Feri/Penyeberangan, Laut dan Udara. “Sesuai dengan PMK 15 tahun 2017, penyerahan santunan yang kami berikan hari ini sebesar Rp50 juta. Sudah ditransfer ke rekening ahli waris,” katanya pada acara penyerahan yang juga dihadiri Kadis Perhubungan Bali Samsi Gunarta dan perwakilan Sriwijaya Air itu.
Sebelumnya dari Jakarta dilaporkan Janazah Mia Tresetyani sudah teridentifikasi, Kamis (14/1). Pihak keluarga menunggu proses pemulangan untuk dimakamkan di Pemakaman Kristen Taman Mumbul, Badung. “Kapan tiba jenazahnya akan menunggu keputusan dari pemerintah, dan juga kita akan menunggu update dari pihak Sriwijaya Air. Korban akan dimakamkan di Pemakaman Kristen, Mumbul, Badung, Bali,” kata Yudi.
Ia mengatakan, proses pemulangan, dari pihak keluarga korban sudah sepakat menjemputnya di Bandara Ngurah Rai. “Kami juga sudah memastikan ke pihak maskapai agar mohon dikawal oleh teman sejawat atau ada teman karibnya yang kebetulan teman sejawat selama di Sriwiajaya Air. Kita mengurangi mobilisasi, di tengah pandemi saat ini sebaiknya memang dilakukan,” katanya.
Pihak keluarga menerima informasi terkait telah teridentifikasinya jenazah korban Mia Tresetyani pada Kamis (14/1) sekitar pukul 18.00 wita. Kabar tersebut diperoleh dari teman-teman korban di Sriwijaya Air bahwa jenazahnya sudah teridentifikasi. “Kami masih menunggu informasi pencarian yang dilakukan. Siapa tahu di pencarian berikutnya ketemu bagian yang lain dari jenazah Mia,” ucap Yudi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Bali melakukan pengambilan sampel DNA terhadap kedua orang tua Mia Tresetyani di kediamannya di Denpasar. Gadis kelahiran 23 November 1998 itu baru tiga tahun bekerja di Sriwijaya Air.poll/jul