Jumat, 22 November, 2024

Joe Biden Terkejut dan Marah atas Pembunuhan Shinzo Abe

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat kampanye untuk kandidat anggota partainya.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat kampanye untuk kandidat anggota partainya. (foto: ist)

WASHINGTON- Joe Biden mengaku “terkejut, marah, dan sangat sedih” dengan kematian mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia menggambarkan kematiannya sebagai “tragedi bagi Jepang dan semua orang yang mengenalnya.”

“Saya memiliki hak istimewa untuk bekerja sama dengan perdana menteri Abe. Sebagai wakil presiden, saya mengunjunginya di Tokyo dan menyambutnya di Washington. Dia adalah juara aliansi antara bangsa kita dan persahabatan antara rakyat kita,” ujar Presiden Amerika Serikat (AS) Biden, seperti dikutip AFP, Sabtu 9 Juli 2022.

Sebagai Perdana Menteri Jepang, lanjut Biden, yang paling lama menjabat, visi Shinzo Abe tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka akan bertahan.

“Di atas segalanya, dia sangat peduli dengan orang Jepang dan mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan mereka. Bahkan pada saat dia diserang, dia terlibat dalam kerja demokrasi,” tambah Biden.

“Meskipun ada banyak detail yang belum kita ketahui, kita tahu bahwa serangan kekerasan tidak pernah dapat diterima dan bahwa kekerasan senjata selalu meninggalkan bekas luka yang dalam pada masyarakat yang terkena dampaknya. Amerika Serikat berdiri bersama Jepang di duni ini. Saya mengirimkan belasungkawa terdalam saya kepada keluarganya,” ungkap Biden.

Tersangka penembakan mantan perdana Menteri Jepang telah diidentifikasi sebagai warga Nara, Tetsuya Yamagami. Laporan media local meyakini sebagai mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, ia setara dengan angkatan laut Jepang. Yamagami sudah keluar dari pasukan itu pada 2005.

Para pejabat belum mengomentari motif tersangka, tetapi media lokal melaporkan bahwa Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia “tidak puas dengan mantan Perdana Menteri Abe dan bertujuan untuk membunuhnya”.

Dia juga dilaporkan telah mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak menyimpan “dendam terhadap keyakinan politik mantan Perdana Menteri”.

Sumber: Medcom.id