BADUNG,MENITINI.COM-Dalam upaya meningkatkan tata kelola infrastruktur yang lebih terintegrasi, fungsional, dan estetis di kawasan pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Tim Penertiban Jaringan Utilitas Terpadu (PJUT) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Badung telah melakukan pembersihan kabel provider liar dan tidak terpakai di sepanjang Jalan Dewi Sri, Kuta, pada Rabu (19/2/2025).
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, menjaga estetika lingkungan, serta memastikan keamanan infrastruktur dari risiko yang ditimbulkan oleh kabel-kabel yang semrawut.
Pertumbuhan Infrastruktur dan Tantangan Kabel Liar
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Badung, I Putu Teddy Widnyana Putra, mengungkapkan bahwa sebagai destinasi wisata unggulan, Kabupaten Badung mengalami perkembangan pesat dalam bidang infrastruktur, termasuk jaringan telekomunikasi.
Namun, pesatnya pertumbuhan ini juga membawa tantangan, seperti tumpang-tindih jaringan utilitas dan keberadaan kabel liar yang tidak lagi digunakan.
“Selain mengganggu keindahan kota, kabel-kabel yang tidak tertata juga berisiko menimbulkan bahaya, seperti potensi korsleting listrik, gangguan jaringan aktif, serta ancaman keselamatan bagi pengguna jalan,” ujarnya.
Kolaborasi Pemkab Badung dan Apjatel dalam Penertiban
Sebagai solusi, PJUT Dinas PUPR Badung telah berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk memastikan bahwa pembersihan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknis dan legalitas.
Apjatel berperan dalam memberikan rekomendasi teknis terkait identifikasi kabel, memastikan bahwa kabel yang masih aktif tetap terjaga, sementara yang tidak berfungsi dapat segera ditertibkan.
Sinergi ini diharapkan dapat memastikan penataan infrastruktur yang lebih rapi tanpa mengganggu layanan telekomunikasi yang masih dibutuhkan oleh masyarakat dan wisatawan.
Manfaat Pembersihan Kabel Liar
Pembersihan kabel liar di Jalan Dewi Sri, Kuta, memberikan sejumlah manfaat, di antaranya:
✅ Meningkatkan estetika kawasan sebagai bagian dari upaya memperindah lingkungan di area wisata utama.
✅ Menjamin keamanan dengan mengurangi risiko korsleting atau kabel putus yang dapat membahayakan masyarakat.
✅ Mempermudah perawatan infrastruktur, sehingga pemeliharaan dan perbaikan jaringan lebih efisien.
✅ Meningkatkan daya tarik wisata, memperkuat citra Kabupaten Badung sebagai destinasi wisata yang tertata dan nyaman.
Model Tata Kelola Infrastruktur Berkelanjutan
Langkah yang dilakukan oleh Pemkab Badung ini diharapkan menjadi contoh tata kelola infrastruktur berkelanjutan, di mana pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek estetika, keamanan, dan keberlanjutan.
Dengan penerapan standar pemasangan jaringan utilitas yang lebih ketat, keberlanjutan infrastruktur dapat dijaga secara optimal, sehingga mendukung visi Badung sebagai kawasan wisata kelas dunia yang nyaman dan tertata.
- Editor: Daton