DENPASAR, MENITINI.COM – Kolesterol terkait dengan komplikasi kesehatan yang serius. Sangat sulit rasanya untuk tidak mengkaitkan dengan penyakit kronis yang seram-seram. Namun, melakukan tes sejak dini dapat memberi tahu Anda tentang potensi risiko kesehatan kardiovaskular. Bahkan, cek rutin disarankan untuk mulai dilakukan pada usia 20-an. Apalagi kalau Anda suka makan yang enak-enak tiap hari.
Memang terdengar tidak mendesak, namun pencegahan lebih dini adalah kunci kesuksesan pencegahan penyakit kardiovaskuler. Tetapi kapan waktu ideal Anda harus mulai menguji kadar kolesterol Anda? Dan apakah kepentingannya? Simak info berikut!
Serba-Serbi Kolesterol
Kolesterol adalah zat lilin yang digunakan tubuh Anda untuk membangun sel, membuat vitamin dan hormon lainnya. Tidak semua kolesterol bersifat jahat, ada juga yang bermanfaat. Poin pentingnya, kolesterol bersirkulasi dalam darah Anda dan, jika tinggi maka beresiko meningkatkan penyakit kardiovaskular. Ada dua bentuk kolesterol: kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Memiliki terlalu banyak LDL dan tidak cukup HDL meningkatkan risiko penumpukan kolesterol pada dinding arteri yang berpotensi menyebabkan penyumbatan.
Kolesterol baik berasal dari hati atau makanan hewani, seperti daging, unggas, dan produk susu, atau dari minyak tropis seperti minyak kelapa sawit atau minyak kelapa. Sedangkan kolesterol jahat bersumber pada makanan yang mengalami pengolahan berlapis. Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, termasuk makanan yang dipanggang, menyebabkan hati Anda membuat lebih banyak kolesterol daripada biasanya dan dapat meningkatkan risiko Anda memiliki kadar kolesterol jahat yang terlalu tinggi.
Waktu Ideal untuk Tes
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah indikator bahwa Anda harus memeriksakan lebih awal atau lebih sering. Faktor risiko tersebut antara lain diabetes, obesitas, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol darah yang tinggi. Selain itu, pria dan orang dewasa yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami peningkatan LDL.
Keputusan tentang kapan memulai screening harus didiskusikan dengan dokter Anda, terlepas dari rekomendasi umum. Waktu screening tiap orang dapat bervariasi menurut kebutuhan dan riwayat medis mereka. Jika Anda merasa sedang menjalani diet atau pola makan yang tidak sehat, tidak ada salahnya untuk mengusulkan tes pada dokter Anda. Bisa jadi Anda hanya memerlukan tes sewaktu saja, bukan panel lengkap.
Seberapa Sering Anda Harus Tes Kolesterol?
Rekomendasi umum adalah setiap 5 tahun sekali. Namun, ada kalanya Anda harus menjalani tes lebih sering atau lebih awal dari jadwal. Dokter Anda mungkin memerlukan tindakan penapisan dan menilai faktor risiko Anda secara berkala. Pada kasus tanpa sebab pasti atau riwayat penyakit kardiovaskular pada keluarga, Anda mungkin perlu tes dengan panel lengkap tiap tahunnya.
Berapa Kadar Kolesterol yang Sehat?
Jumlah kolesterol diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL), dan kisaran yang sehat bervariasi menurut usia. Untuk memudahkan, kategori terbagi atas 2 kelompok usia.
Usia <19 tahun
- Kolesterol total < 170 mg/dL
- LDL < 100 mg/dL
- HDL > 45 mg/dL
Usia >20 tahun
- Kolesterol total antara 125-200 mg/dL
- LDL harus < 100 mg/dL
- HDL > 40-50 mg/dL atau lebih tinggi
Bagaimana Jika Hasilnya Tinggi?
Langkah awal, jangan panik! Semakin dini Anda mengetahui risiko, makin mudah Anda menanganinya. Penting diingat bahwa kolesterol adalah golongan yang dapat kita modifikasi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) secara khusus merekomendasikan Anda melakukan hal berikut untuk menjaga kadar kolesterol darah Anda tetap sehat:
- Batasi makanan yang tinggi lemak jenuh atau lemak trans, gula, dan garam.
- Fokuslah pada makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayuran segar, dan lemak tak jenuh, seperti alpukat dan kacang-kacangan.
- Olahraga ringan setidaknya 2 jam 30 menit tiap minggu, seperti bersepeda atau jalan cepat.
- Hindari merokok baik tembakau atau vape. Penelitian membuktikan vape sama berbahayanya dengan tembakau.
Perhatikan komponen tersebut dengan olahraga yang konsisten. Jika Anda telah melakukan semuanya dengan benar dan kadar kolesterol Anda masih tinggi, maka berkonsultasilah dengan dokter Anda. Bisa jadi, Anda memerlukan obat-obatan. Apakah sementara atau seterusnya? Tergantung bagaimana respon tubuh Anda dan usia ketika Anda mendapat terapi pertama kali. Jadi, tunggu apalagi? Periksakan sedini mungkin sebelum menjadi sebuah tanggungan atau kewajiban di masa tua. (M-010)
Berita Terkait
- Komitmen Layani Pasien JKN, RSU Bhakti Rahayu Tabanan Gelar FGD dengan BPJS Kesehatan Cabang Denpasa...
- Bill Gates Dukung Transformasi Kesehatan Digital Indonesia
- Klinik Anugerah Denpasar Raih Capain Tertinggi Skrining Riwayat Kesehatan Pasien BPJS Kesehatan
- Full Tim, Dinas Kesehatan Trecing di Hotel Tempat Wisatawan Asal Surabaya Menginap