BULELENG, MENITINI.COM- Jumlah kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng dari awal tahun hingga bulan Juni 2023 ditemukan 120 kasus. Dari jumlah itu, rata-rata setiap bulannya ditemukan 15 kasus baru. Dimana kecamatan Buleleng paling mendominasi jumlah kasus ada.
Para penderita inipun telah mendapat pendampingan Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI). Pendampingan dilakukan agar para HIV/AIDS tidak menyebar. Selain itu, terpenting dapat memberikan dukungan moral bagi para penderita.
Ketua YCUI Made Ricko Wibawa memastikan bagi penderita HIV/AIDS untuk mandiri melakukan pengobatan serta pemeriksaan ke faskes-faskes yang ada. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak menularkan ke pelanggan lainnya.
Kemudian melakukan program pendampingan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dengan membangun kepedulian dan kesadaran bersama-sama. “Kita juga masih intens konsolidasi dan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap perempuan pekerja di hiburan malam. Baik di cafe karaoke maupun warung tuak. Jika kita temukan kasus, segera akan ditangani” kata Ricko yang juga ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng di Singaraja, Rabu (26/7) kemarin.
Ricko yang juga aktivis anak ini menyebut jika temuan kasus baru masih didominasi usia produktif 19 hingga 34 tahun. Sementara untuk penyebab penularannya sebagian besar masih melalui seks.
“Kurang lebih setiap bulannya ada saja kasus baru. Kita juga memetakan klaster perkembangan kasus per kecamatan untuk lebih mudah terdeteksi perkembangan kasusnya,” tambah Ricko.
Secara kumulatif, dari tahun 2000 hingga sekarang sudah ada 1.260 penderita HIV/AIDS di Buleleng. Para penderita ini diakui sudah mendapat obat Antiretroviral (ARV) yang didapat pada sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Buleleng.
Antisipasi penularan HIV/AIDS, remaja diakui sangat memiliki peran penting. Peran remaja dinilai dapat membantu pemerintah dalam memberikan edukasi dan informasi mengenai HIV/AIDS.
Peran remaja di antaranya adalah mencari informasi tentang HIV/AIDS dan menginformasikannya pada teman lain, memberikan dukungan moral pada penderita HIV/AIDS untuk berobat, tidak melakukan tindakan anarkis atau menjauhi penderita HIV/AIDS.
Kepala Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng Nyoman Riang Pustaka mengatakan, jika pihaknya sebelumnya telah membuat program remaja Generasi Berencana (Genre). Program ini diharapkan dapat mencegah HIV/AIDS di kalangan remaja. “Keberadaan Forum Genre dan remaja Genre kami harapkan menjadi media promosi Pemerintah dan mampu membawa pengaruh positif di kalangan remaja sebayanya,” tandas Ricko. (M-003)
- Editor: Daton
Berita Lainnya:
- Penyerahan Sertifikat Uji Kompetensi dan Paritrana Award Jamsostek Tahun 2024 di Badung
- Direktur BWC: Sampah Terpilah lebih Mudah Diolah dan Miliki Nilai Ekonomi, Lingkungan dan Sosial
- Perkara Peredaran Rokok Ilegal, Jaksa Eksekutor Sita Dua Bidang Tanah di Demak
- Makan Sehat, Bisa Murah dan Mudah, Kok!
- Wamen Pariwisata: Kolaborasi dengan Berbagai Pihak untuk Perkuat Sektor Pariwisata Bali