Menurut Cok Ace, dominasi Omicron sudah terjadi. Klaternya ada macam-macam. Ada yang banyak klaster sekolah. Kemudian ada klaster sepak bola itu cukup banyak. “Memang sudah terjadi penularan lokal di sini. Oleh sebab itu mungkin nanti akan dilanjutkan beberapa kebijakan-kebijakan antara lain masalah sekolah tidak bisa sekolah dihentikan sementara. Kita arahkan untuk isoter sekarang. Sebab kita menghindari jangan sampai ke rumah jika tidak sangat penting sekali. Jangan sampai terpenuhi oleh gejala-gejala ringan lalu orang menganggap tidak masalah,” ujarnya.
Mantan Bupati Gianyar tersebut tidak bisa merinci spesifikasi varian Omicron karena jumlahnya sudah mendominasi di Bali dan banyak dari transmisi lokal. Saat ditanya sampai saat ini berapa jumlah kasus Omicron, Cok Ace mengatakan,
secara spesifik tidak ada secara detail jumlah kasus Omicron. “Cuma laporan hariannya kan kemarin sudah turun 1.500 kasus positif, yang sebelumnya 2000 lebih kasus positif. Itu semua, sebagian besar karena omicron,” ujarnya. Walau demikian, Cok Ace tidak mau menyebutkan bahwa peningkatan kasus Omicron itu dari klaster upacara tetapi klaster kerumunan. Jadi itu menunjukkan angka tertinggi dari laporan Polda. Diantaranya terjadi (penyebaran) itu karena kerumunan. Oleh sebab itu menjadi atensi kita. Walau terjadi karena klaster kerumunan namun hingga saat ini belum ada keputusan apakah pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi ditiadakan atau tetap saja digelar. “Itu masih dibicarakan tentu dengan majelis desa adat dan pemerintah tidak bisa sendiri untuk memutuskan hal tersebut, kita masih tunggu,” ujarnya. M-006