DENPASAR, MENITINI.COM – Pada kodratnya, manusia diciptakan setara dan saling melengkapi. Pria dan wanita sewajarnya berjalan beriringan terutama dalam urusan rumah tangga. Sayangnya, isu terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau abusive relationship masih banyak terdengar. Yang mengherankan, KDRT malah dianggap wajar alias normal oleh beberapa tokoh agama dan public figure yang tidak bertanggung jawab.
Apakah maaf saja cukup menyelesaikan perilaku normalisasi KDRT?
Apakah pihak korban harus diam-diam saja mengatasnamakan menutup aib keluarga? Mungkin beberapa tokoh yang berani berucap demikian atau tidak sengaja, lupa akan fakta bahwa salah satu penyebab kematian non penyakit pada wanita terbanyak di seluruh belahan dunia adalah KDRT. Memang tidak hanya menyangkut wanita saja, kadang ada pihak pria yang menjadi korban, namun sebagian besar kasus fatal terjadi pada populasi wanita sebagai korban.
Berita Terkait
- Virus Hendra Kembali Merebak, Pemilik Kuda Perlu Tahu!
- Sebanyak 17 Provinsi di Indonesia, Nihil Laporan Kasus Covid-19
- Buka Muswil PPNI Bali, Gubernur Koster Janji Segera Kembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional
- Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, RSU Bhakti Rahayu Denpasar Gelar Sosialisasi di Desa Dangi...