Senin, 25 November, 2024

Kenali Abusive Relationship, Stop Normalisasi KDRT!

Ilustrasi abusive relationship KDRT

“Lho, tapi kan semua itu atas dasar cinta yang begitu besar dari pasangan pada saya. Saya merasa terlindung dan aman kok, kenapa tekesan menjadi masalah besar?” Jangan salah, jika Anda mulai berpikir demikian atau tertanam bahwa semua demi kebaikan bersama, maka saya perlu mengibarkan bendera merah raksasa untuk Anda. Pihak pelaku selalu berusaha memanipulasi pemikiran Anda. Mind game merupakan modal utama dari pelaku.

Apa yang dominan Anda pikirkan dalam abusive relationship?

“Pasangan saya tidak selalu demikian, dia mencintai saya.” “Dia tidak bermaksud menyakiti saya.” “Saya kebingungan, kadang dia baik kadang tidak. Mungkin memang saya yang salah.” “Saya tidak berguna.” “Saya takut terjadi sesuatu jika saya meninggalkannya.” “Saya harus menutup aib suami/istri saya menurut agama.” “Saya yakin suatu saat dia akan berubah.”

Berhenti berpikir ini adalah hal normal! Berhenti berpikir bahwa perilaku tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu. Mereka tidak akan pernah berubah, karena kecenderungan itu sudah jauh terprogram dalam kepribadian patologis.

Tahukah Anda, jika Anda mulai berpikiran demikian, pihak pelaku berhasil mengontrol diri Anda. Cuci otak tidak melulu kriminal, namun juga dalam rupa normalisasi tindakan kekerasan atau abusif yang sudah terjadi.