Jumat, 22 November, 2024

Kepemimpinan Lombok Barat  Perlu ”Jalan Baru” Hindari Citra Kekuasaan Karena Warisan

Hj. Nurhidayah. (Foto: Istimewa)

MATARAM,MENITIINI.COM – Sebagai salah satu Bakal Calon Bupati di Kabupaten Lobar, Hj. Nurhidayah memandang perlu adanya solusi atau bisa dikatakan “Jalan Baru” dalam kepemimpinan di Gumi Patut Patuh Patju. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Lobar itu dalam sebuah kesempatan.    

Menurut Nurhidayah, “Jalan Baru” yang dia maksud adalah munculnya figur-figur baru yang turut meramaikan pesta demokrasi lima tahunan di Lobar.

JAM-Intelijen Tekankan Pentingnya Kepatuhan Hukum dan Pencegahan Korupsi dalam PelatihanLegal Executive Development untuk ASN

Wow.. Segini Jumlah Kerugian Setahun Akibat Kemacetan di Jakarta

Australia Bakal Melarang Anak Menggunakan Medsos, Ini Alasannya

Seorang Wanita di Ambon Ditangkap Polisi, Ini Penyebabnya

Figur baru itu pun menurut dia adalah tokoh yang tidak berada dalam lingkaran kepemimpinan Lobar di periode-periode sebelumnya untuk menghindari citra kekuasaan di Kabupaten Lobar merupakan warisan.

"Lombok Barat ini kan milik semua warga Lobar, kalau semua kemudian berdasarkan 'warisan' dari orang tuanya, atau suaminya. Terus masa kalian-kalian yang warga Lombok Barat dimatikan mimpi kalian untuk menjadi pemimpin," kata Nurhidayah.

Harapannya, jangan sampai masyarakat termasuk dirinya merasa dibatasi untuk dapat menjadi pemimpin lantaran lingkaran demokrasi hanya dikuasai oleh sosok-sosok yang menurutnya memiliki privilege (hak istimewa).

"Tidak ada harapan kalian kalau kalian bukan anaknya mantan bupati, kalau kalian bukan istrinya mantan bupati, begitukan. Kalian tidak punya harapan untuk jadi pemimpin di Lombok Barat ini," kritiknya.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mengarah ke Lombok

73 Kapal Dikerahkan untuk Angkut Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Penerbangan di Bandara Internasional Lombok Sudah Normal Kembali

Gunung Lewotobi Masih Erupsi, Warga Terus Dilakukan Evakuasi

Atas dasar itulah, dia menilai demokrasi di Kabupaten Lobar memerlukan jalan yang baru. Bukan jalan lama yang terus-menerus dipelihara dan membuat demokrasi tak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

"Makanya ada pilihan jalan baru, itu kita mau masyarakat jadi ada pilihan. Jadi punya harapan. Jadi, masyarakat Lombok Barat juga bisa bermimpi menjadi pemimpin di Kabupaten ini," tegas politisi perempuan asal Gunungsari ini.

Realita itu lah yang kemudian menginspirasi dirinya untuk mengusung tagline "Jalan Baru" sebagai bakal calon bupati dalam Pilkada Lobar 2024 ini. "Itu filosofinya untuk jalan baru itu," jelasnya.

Selain memiliki filosofi mendasar, kata "Baru" juga diakui Nurhidayah merupakan kepanjangan dari Bersih, Adil, Religius dan Unggul.

Politisi perempuan dari partai Gerindra ini pun menuturkan berbagai persoalan mendasar di Lobar.

Berasal dari aspirasi yang paling banyak disampaikan masyarakat dalam setiap kesempatan saat dirinya berjumpa langsung dengan warga.

"Sesuai yang kita serap di masyarakat, problem utama di Lobar ini adalah infrastruktur. Itu jalan, kemudian kemiskinan, terus belum lagi air bersih," tandasnya seraya menambahkan semua itu bisa dibenahinya ke depan ketika nanti dirinya terpilih menjadi Bupati Lobar. (*)

  • Editor: Daton