BADUNG,MENITINI.COM-Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata melakukan rapat kerja (raker) dengan PT Jasamarga Bali Tol (JBT), membahasa pengelolaan Jalan Tol Bali Mandara, Jumat (26/4/2024) di ruang Ketua DPRD Badung.
Putu Parwata mengatakan, sejak tahun 2013 Pemkab Badung sudah melakukan penyertaan modal kepada PT. JBT dengan setoran awal itu Rp100 miliar. Pada 2020 pada masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan modal Rp200 miliar yang telah disampaikan kepada pemegang saham PT. Jasamarga, Pemprov Bali, Pemkab Badung.
“Nah, yang menyetor penambahan modal dari PT. Jasamarga Rp 200 miliar. Dengan demikian terdilusi saham Badung dari delapan persen menjadi enam persen,” ungkapnya.
Pihaknya juga terus melakukan diskusi dan posisi sampai saat ini seluruh modalnya itu menjadi Rp 1,5 Triliun. Dari keseluruhan modal saat ini ternyata ada tambahan modal pinjaman sebesar Rp 750 miliar, dari modal awal yang totalnya Rp 750 miliar. “Total modal ditambah modal utang dari pemegang saham Rp 750 miliar. Mereka punya modal keseluruhan Rp 1,5 triliun. Rp 750 miliar modal awal, Rp 750 miliar modal pinjaman,” jelas politisi PDIP awal Dalung, Kuta Utara ini.
Lanjut Parwata, hal tersebutlah menjadi beban PT. Jasamarga Bali Tol yang masih terjadi kerugian. Pihaknya juga minta komitmen perusahaan Tol ini untuk bisa segera menyelesaikan atau mencapai target supaya tidak defisit terus atau merugi.
“Mereka sanggup, bahwa perusahaan menjadi untung di tahun 2028. Nah ini komitmen yang disampaikan kepada kami. Tentu Badung sebagai pemegang saham selalu kami melakukan koreksi, memberikan masukan, agar lebih cepat lebih baik. Karena ini salah satu potensi pendapatan,” terangnya.
Sebagai pemegang saham, Parwata mengakui Pemkab Badung sampai saat ini belum menikmati keuntungan dari penyertaan modal itu.
“Boro-boro dapat keuntungan atau deviden, malah saham Badung terdilusi. Menurun saham Badung dari delapan menjadi enam persen, karena merugi. Karena itu kami tidak mau perusahaan ini merugi dan kami mendorong Tol Bali Mandara ini agar untung, supaya Badung merasakan dan menikmati keuntungan finansial untuk pembangunan Badung ke depan,” ungkapnya.
Imbuhnya, ia juga terus mendorong cepat para pemegang saham mulai dari PT. Jasamarga Bali Tol, Pemkab Badung, Pemprov Bali untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu mengenai penambahan penyertaan modal, tentu pihaknya mesti melihat dulu dari segi bisnisnya. Kalau memang memberikan kontribusi positif penambah pendapatan tentu bisa dipertimbangan.
“Kita lihat neraca dulu. Kalau bagus kita tambah, kalau merugi terus ya jangan lah,” bebernya. *
- Editor: Daton