AMBON,MENITINI.COM – Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, pada 17 Agustus 1945, dan kini usia bangsa Indonesia sudah 79 tahun. Namun Maluku masih tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
Selain tertinggal dari sisi pembangunan, ekonomi dan infrastruktur, Maluku masih terbelenggu dengan kemiskinan sebesar 16,05 persen, menempatkan provinsi rempah-rempah tersebut, berada pada urutan kelima termiskin di Indonesia.
Kondisi Maluku ini, disebabkan beberapa faktor, selain kurangnya keseriusan dan perhatian dari pemerintah, serta program atau kegiatan yang tidak tepat sasaran terkhususnya untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil seperti, 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Kini di usia kemerdekaan 79 tahun, sudah saatnya Maluku segera keluar dari kemiskinan maupun faktor lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah.
"Merdeka dari segala-galanya, jangan merdeka di mulut, intimidasi di hati," ujar Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun, S.T kepada awak media usai peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di lapangan merdeka Ambon, Sabtu (17/8/2024).
Dikatakan, pemerintah sudah seharusnya introspeksi diri dalam melaksanakan konstitusi negara, sehingga kemerdekaan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.
"Ini saatnya kita harus membenahi diri, kita harus melaksanakan amanat konstitusi negara ini, yaitu merdeka bersatu, adil dan makmur," sebut Watubun.
Ia berharap ke depan masyarakat dapat memilih pemimpin yang mampu memakmurkan rakyat, bukan pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri, dan kelompok tertentu, ujar Ketua DPD PDI Perjuangan yang saat ini menjabat Ketua DPRD Provinsi Maluku.
Ketika ada wartawan yang menyinggung soal siapa calon PDI-P untuk Maluku satu, dengan tegas Watubun mengatakan, kan sudah selesai, dan Ketua Umum Partai PDI-P ibu Megawati Soekarnoputri telah memberikan rekomendasi kepada Paslon Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas.
Harapan Watubun, PDI Perjuangan harus menenangkan Pilkada-pilkada di Maluku, terutama Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas.
Ketika ditanyakan, PDI-P Maluku kehilangan kader seperti Barnabas Orno, Watubun dengan lantang katakan, Dia sudah banyak menikmati hasil yang di berikan PDI-P, mulai dari wakil bupati, bupati, sampai waki gubernur jadi tidak perlu merasa kehilangan.
"Politik itu hasil, jadi jangan orang ngomong atau bicara, jadi kalau yang tidak puas silahkan mundur saja," sebut Watubun.
"Pemimpin terbaik Maluku kedepan, menurut Watubun, pak Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas, tutup Watubun. (M-009)
- Editor: Daton