Kedua, pertemuan G-20 adalah serangkaian pertemuan di jalur Finance dan jalur Sherpa, dimana totalnya akan ada sekitar 345 pertemuan pada level Engagement Group, Working Group, Deputi, dan Menteri/Gubernur Bank Sentral, dengan puncaknya akan dihadiri oleh Kepala Negara pada KTT bulan November 2022 di Bali.
“Ketiga, dan ini yang paling penting yang saat ini diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1 FMCBD (Finance Minister Central Bank Governor) yang dijadwalkan pada tanggal 15-18 Februari 2022,” ujarnya.
Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G-20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron.
Keempat, pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG di bulan Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali.
Kelima, Bali sebagaimana diputuskan Presiden, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G-20 yang sudah dimulai pada bulan Desember 2021 yang lalu.
“Kami dari penyelenggara G-20 jalur Finance terus berupaya yang terbaik untuk menyelenggarakan pertemuan G-20 dengan senantiasa memantau secara ketat perkembangan situasi pandemi yang sangat dinamis dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat,” tandasnya M-006