DENPASAR,MENITINI.COM – Kasus positif Covid-19 di Bali kembali meningkat. Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta meminta untuk mengkaji kembali rencana pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru nanti.
Peningkatan kasus positif Covid-19 di Bali, kata dia, memang melonjak namun tidak begitu signifikan kenaikannya. Karena itu rencana PTM perlu dipertimbangkan kembali untuk mengantisipasi adanya klaster baru dari sekolah. “Untuk PTM kalau bisa mohon dikaji betul,” katanya.
Dikatakan, walaupun secara umum masyarakat Bali telah mendapat vaksinasi dan tercipta herd immunity, namun semua pihak tidak boleh lengah. “Berkaca pengalaman sebelumnya, kita lengah dengan Covid-19, seakan bebas dari Covid dan seolah-olah ada di posisi normal. Meski di Bali 75 persen warganya telah divaksin, harus tetap jangan lengah,” katanya.
Politikus PDI Perjuangan ini menyadari bahwa saat ini sangat perlu adanya PTM meski secara terbatas. Sebab sudah hampir 1,5 tahun para siswa tidak pernah bertemu dengan guru maupun temannya di dalam kelas. “Belajar dari rumah bagus kalau orang tuanya membimbing dengan baik. Bagaimana kalau tidak ada yang membimbing? Ini kan menjadi persoalan,” katanya.
Dia menambahkan, jika PTM harus dilakukan, maka harus menetapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selain itu, membagi siswa menjadi dua shift masing-masing 15 orang per kelas. “Dalam satu kelas yang berjumlah 30 orang dibagi menjadi dua tahap, yaitu 15 orang per shift-nya,” ujar Budiarta.
Jika sebelum masuk kelas dilakukan rapid test untuk mengikuti PTM, menurut dia itu pun tidak efektif sebab akan kesulitan untuk membiayainya. Selain itu, para siswa yang masih di bawah umur belum divaksin. Sejauh ini yang sudah divaksin hanya tenaga pendidik dan pegawai. “Kalau PTM harus betul-betul mengindahkan prokes dengan ketat,” tandas Budiarta. poll