Jumat, 27 Desember, 2024

Kolaborasi Multi-Pihak dalam Rangka Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu

Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia. (Foto: Istimewa)

JAKARTA,MENITINI.COM- Grant Thornton Indonesia turut serta dalam mendukung Global Green Growth Institute (GGGI) bekerjasama bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Desain Transportasi Hijau Terpadu dan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia.”

Acara ini merupakan salah satu inisiatif dalam proyek Bali e-Mobility, yang bertujuan untuk merancang peta jalan investasi transportasi hijau, baik di tingkat nasional maupun di Provinsi Bali sebagai pilot project.

Dalam rilisnya, FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dan langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi. Dengan menjadikan Bali sebagai pusat inovasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menerapkan transportasi hijau.

BACA JUGA:  Masyarakat Adat Aru Tuntut Pengakuan dalam Melindungi Alam dan Keanekaragaman Hayati

Transformasi Keberlanjutan Melalui Kendaraan Listrik

Dalam diskusi ini, berbagai pihak dari sektor pemerintah, swasta, hingga lembaga non-pemerintah turut berkontribusi dalam memberikan pandangan dan rekomendasi terkait dengan kebijakan strategis dan langkah awal dalam transisi kendaraan listrik.

Sebagai mitra GGGI, Grant Thornton Indonesia mendukung pelaksanaan proyek ini dengan menyediakan keahlian dalam perencanaan strategis.

“Kami bangga dapat bekerja sama dengan GGGI dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat turut berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Johana Gani selaku CEO Grant Thornton Indonesia.

Peran Sinergi Pemangku Kepentingan

Topik diskusi dalam FGD ini dibahas lebih mendalam melalui pembagian menjadi empat sesi:

  1. Kebijakan Indonesia untuk Transisi Elektromobilitas
    Membahas kebijakan strategis dan peta jalan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
  2. Rekomendasi Tindakan Awal
    Mengidentifikasi langkah-langkah awal yang diperlukan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.
  3. Persyaratan Pendukung Ekosistem Kendaraan Listrik
    Menganalisis kebutuhan utama untuk membangun lingkungan yang mendukung penggunaan kendaraan listrik.
  4. Temuan yang Diperoleh dari Pengalaman Daerah
    Menelaah pengalaman perwakilan dari Jawa Timur dan Kota Bandung dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik yang dapat menjadi pembelajaran penting bagi wilayah lainnya.
BACA JUGA:  Wakil Bupati Badung Resmikan TPS3R dan Sulangai Expo

Selain perwakilan dari pemerintahan, diskusi ini juga melibatkan sektor swasta, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), National Battery Research Institute (NBRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Intelligent Transport Systems (ITS) Indonesia, yang memberikan kontribusi nyata dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan.

Melalui FGD ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta lembaga non-pemerintah untuk mempercepat transisi menuju transportasi hijau di Indonesia. Sinergi ini diharapkan pada akhirnya dapat menjadi landasan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mendukung upaya dekarbonisasi nasional. (rls)

  • Editor: Daton