AMBON, MENITINI.COM – Gubernur Maluka Hendrik Lewerissa didampingi Wakil Gubernur Abdullah Vanath mengunjungi warga Negeri, Kecamatan Pulau Haruku. Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa (8/4/2025).
Baru seratus hari kerja, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku diperhadapkan dengan berbagai persoalan, salah satunya keamanan dan ketertiban masyarakat, yang marak terjadi, terkhususnya di Kabupaten Maluku Tengah.
Persoalan ini terjadi secara beruntun, mulai dari Tial dengan Tulehu, Masihulan dengan Sawai. Kali ini Kailolo dan Kabauw, buntut dua orang pemuda Kailolo diduga alami Lakalantas beberapa hari lalu di Desa Kabauw, negeri tetangga hingga alami memar dan luka-luka.
Walaupun diperhadapkan dengan maraknya Kamtibmas, namun kedua tokoh penting di bumi raja-raja ini selalu sigap berjalan bersama menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat.
Hal ini terlihat dalam kunjungan ke Negeri Kailolo, Selasa (8/4/2025). Dengan mengenakan pakaian keki lengkap, keduanya berjalan tegap mengarungi lautan untuk bertemu masyarakat di negeri yang berada di Kecamatan Haruku, guna mengantisipasi agar persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat tidak meluas.
Disampanggi Bupati Malteng, Zulkarnain Awat Amir serta Kapolresta Ambon AKBP Yoga Setya, Gubernur dan Wakil Gubernur berdialog di pelataran kantor Negeri, disaksikan Raja Kailolo, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda serta masyarakat setempat.
Gubernur mengungkapkan, kehadirannya bersama Wagub bagian dari komitmen untuk mencurahkan sepenuhnya perhatian kepada masyarakat di Maluku, dengan menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi sekecil apapun. Selain sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, keduanya menjadi orang tua bagi semua masyarakat di Bumi Raja-raja, tanpa memandang suku, agama ras dan golongan manapun.
“Paling penting kehadiran kami disini menunjukkan kepedulian dan perhatian untuk memastikan perdamaian dan hidup orang basudara tetap ada di Maluku. Memastikan silaturahmi antar orang basudara tetap terjaga. Kami cinta rakyat,Maluku,” ucapnya.
Menurut Gubernur, sebagai anak Lease yang memiliki hubungan kuat dengan Kailolo, penting hadir untuk meminta kepada masyarakat agar dapat mempercayakan sepenuhnya masalah yang dialami dua pemuda kepada pemerintah dan aparat keamanan.
Terlepas dari Kapolresta yang menjamin proses hukum namun selaku Gubernur, Lewerissa mengaku akan menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk berkoordinasi dan komunikasi dengan Kapolda agar kepastian proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami hidup di negara hukum. Maka tidak boleh ada cara lain selain diserahkan pelanggaran hukum kepada penegak hukum. Kami pastikan proses hukum tetap jalan. Siapapun yang bersalah, diproses. Percayakan ke aparat kepolisian. Kami hadir untuk memastikan itu sebagai wujud cinta kepada masyarakat,” ungkapnya.
Gubernur berharap dukungan dari pemerintah negeri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat serta seluruh masyarakat Kailolo sehingga semua bisa berproses sebagaimana mestinya dan kedamaian, keamanan tetap terjaga di Maluku Tengah dan Maluku pada umumnya.
“Sebab sia-sia ketika saya dan pa Wagub telah merancang banyak program lima tahun kedepan untuk Maluku lebih baik, jika tanpa dukungan masyarakat dengan menciptakan harmonisasi hidup orang basudara. Pembangunan di Maluku tidak akan berjalan tanpa adanya perdamaian dan persatuan ditengah masyarakat,” harapnya.
Merespon hal tersebut, Tokoh masyarakat Kailolo. A. Ohorella mengapresiasi gerak cepat Gubernur yang tanpa basa basi turun langsung ke Kailolo untuk menengahi persoalan yang terjadi, bahkan mau dialog terbuka disaksikan masyarakat.
“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada pak Gubernur, pa Wagub yang mau turun kesini untuk mendengar, lihat dan merasakan keluhan kami. Sebab hal ini tidak didapat saat kepemimpinan sebelumnya,” sebutnya. (M-009)
- Editor: Daton