Sabtu, 23 November, 2024

Kuta, Desa Adat Pertama Gelar Diklat Bantuan Keamanan Desa Adat

Suasana pendidikan dan pelatihan Bakamda Adat Kuta yang dilaksanakan MDA Provinsi Bali. (Foto: M-003)

BADUNG,MENITINI.COM – Desa Adat Kuta menjadi desa adat pertama di tahun 2024 pendidikan dan pelatihan Bankamda (Bantuan Keamanan Desa Adat).

Acara yang diselenggarakan di aula Kantor Camat Kuta pada Rabu (27/3) menghadirkan narasumber dari Pengurus Pasikian pecalang, Bagha Hukum Adat Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Bagha Kelembagaan dan SDM MDA Bali, Polda Bali dan PT Kalpika Loka Persada terkait pemanfaatan teknologi digital sistem Bankamda.

Patajuh Bagha Kelembagaan dan SDM MDA Bali, Made Wena mengatakan tujuan kegiatan. Pertama melakukan pendataan sekaligus sertifikasi terhadap anggota Bankamda yang ada di desa adat masing-masing.

Kedua, memberikan materi peningkatan kapasitas. Ketiga, untuk memberikan sertifikat tanda terdaftar sebagai anggota Bankamda Bali dan memiliki nomor registrasi terdaftar.

“Tahun 2023 lalu kita baru mampu melakukan registrasi dan diklat sebanyak 450 orang Bankamda di seluruh Bali. Sementara Desa Adat di Bali berjumlah 1500 dengan jumlah Bankamda yang diperkirakan 40 ribuan. Ini tentu perlu waktu panjang dan tidak bisa dilakukan sendiri. Karena itu majelis bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan diklat, seperti dengan Polda Bali dan PT Kalpika Loka Persada yang merupakan mitra kerja MDA,”.

Dijelaskannya, Bankamda selaku bantuan keamana desa adat ditonjolkan untuk menjaga taksu pecalang. Sebab pecalang keluarnya tidak sembarangan. Terkait itu, maka dibentuklah forum Bankamda yang sekaligus mengoptimalkan sistem keamanan desa adat.

Salah satu ciri Bankamda nanti adalah dalam bajunya tercantum logo kepolisian. Dengan demikian wisatawan akan merasa lebih aman dan nyaman, karena yang mereka tahu selama ini aparat keamana adalah pihak kepolisian.

“Dengan adanya logo kepolisian di seragam Bankamda maka Bankamda bisa dinyatakan bagian dari kepolisian karena kita menjalin kerjasama. Bamkanda merupakan forum yang didalamnya berisi bagian-bagian petugas keamanan di desa. Baik dari Jagabaya, Satgas Pantai, Pecalang dan Linmas. Prinsip kita masing-masing desa adat yang membuat jalan, nanti ini akan terintegrasi dengan majelis. Sehingga terhimpun Big Data Bankamda Bali,” imbuhnya.

Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana menambahkan, pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan agar bagaimana petugas keamanan dari Desa Adat Kuta memahami tupoksinya. “Tujuannya bagaimana menciptakan situasi dan kondisi di Kuta senantiasa kondusif, mengingat Kuta merupakan barometer pariwisata Badung dan Bali,” ucapnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 150 orang petugas kramanan dari unsur pecalang, satgas pantai, linmas dan jagabaya. “Selama ini kendala yang dihadapi petugas adalah kurangnya pengetahuan, sehingga ada rasa kekhawatiran dalam melakukan suatu tindakan,” kata Komang Ardana.

Selaku bendesa mengayomi agar jangan sampai ada petugas yang terkena kasus hukum. “Kami ingin dari Kuta bagaimana menciptakan rasa aman dan membentuk Bakamda sebagai pilot project untuk yang lain,” imbuhnya. (M-003)

  • Editor: Daton