Minggu, 24 November, 2024

Lima Kali Bertemu Keluarga, Pendeta Budiarsa Tegaskan Pengerjaan Kuburan Labrak Aturan di Mumbul Telah Dihentikan

Ilustrasi kuburan. (Net)

DENPASAR, MENITINI.COM- Pembongkaran kuburan yang melanggar aturan di Kuburan Kristen Mumbul Nusa Dua Bali tak kunjung dilakukan.

Kendati belum dibongkar pihak yayasan memastikan pengerjaan kuburan yang melabrak aturan sudah dihentikan.

“Semoga clear ya dan cepat selesai. Mereka (tukang, red) sudah tidak kerja lagi di kuburan.  Karena kami bilang tunggu dulu hingga Pukul 15.00 Wita (Jumat 26 Juli 2024) pertemuan dengan keluarga,” tegas  Ketua Yayasan Purna Bakti Pendeta Budiarsa kepada awak media Jumat pagi.

Ia menambahkan, pertemuan yayasan dengan pihak keluarga pada Jumat kemarin hasilnya akan disampaikan pada tanggal 30 Juli 2024.  

Alat Berat Terbakar di Jalan Tol Bali Mandara

Kapolri dan Panglima TNI Ikuti Doa Bersama Lintas Agama untuk Kesuksesan Pilkada di Bali

Perda APBD Jembrana Tahun Anggaran 2025 Ditetapkan

Pemkab Badung Gelar Apel Peringatan Hari Napak Tilas

“Sabar ya. Karena 30 Juli nanti rapat organ Yayasan. Dukung dalam doa ya. Tuhan Yesus menolong agar tata Kelola menjadi lebih baik dalam pelayanan kemanusiaan,”pinta Pendeta Budiarsa. 

Pertemuan dengan proses mediasi terus dilakukan Yayasan Makam Kristen Purna Bakti Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) Provinsi Bali (Purna Bakti) bersama pihak keluarga Iwan Sanjaya masih berlangsung.

Pertemuan mediasi sudah dilakukan lima kali. Ia berharap, bisa ada kesepakatan pembongkaran pengerjaan kuburan tersebut.

Namun, Pdt Budiarsa menegaskan, pihak yayasan Purna Bhakti telah menghentikan proses pengerjaan kuburan. Aktivitas tukang telah di stop.

Pdt Budiarsa mengatakan semoga pertemuan untuk kelima kali ini bisa menghasilkan hasil yang bagus.

“Semoga semua berjalan bagus. Hari ini (Jumat 26 Juli 2024, kami ketemu lagi pihak keluarga. Sudah lima kali bertemu keluarga," katanya.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mengarah ke Lombok

73 Kapal Dikerahkan untuk Angkut Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Penerbangan di Bandara Internasional Lombok Sudah Normal Kembali

Gunung Lewotobi Masih Erupsi, Warga Terus Dilakukan Evakuasi

Ia juga meminta doa dan dukungan semua pihak agar persoalan ini bisa selesai dan tak berkepanjangan.  

"Mohon dukungan doa agar semua lancar. Semoga semua bisa selesai dan tak berlarut larut," katanya.

Sementara salah satu jemaat, Teja menyesalkan sikap yayasan yang seakan akan susah sekali menerapkan aturan.

“Jelas jelas sudah melanggar kok mesti berulang ulang lakukan rapat. Menindak yang jelas jelas melanggar saja nggak bisa. Saya heran dengan ketua dan pengurus Yayasan,” sesal Teja.

Teja melakukan protes selain karena melanggar aturan, kuburan ibunda Teja bersebelahan dengan kuburan yang dibangun oleh keluarga Iwan Sanjaya.

Protes dari Teja telah dilakukan dari Jumat 23 Juli 2023 lalu. Teja meminta agar Yayasan menegakan aturan yang ada.

Menurut dia, aturan dibuat untuk dijalankan bukan dilanggar.

Sebelumnya diberitakan sebelumnya ada pembangunan kuburan di zona subsidi Kuburan Kristen di Mumbul yang dikelola Yayasan Purna Bakti yang melabrak aturan.

Ketinggian tembok kuburan yang dibangung tersebut melebihi ratusan kuburan lain di zona tersebut. (M-003)