2. Efektif Mengurangi Stress
Tahukah Anda, ternyata efek relaksasi setelah traveling terus dipertahankan bahkan setelah beberapa saat liburan berakhir? Satu studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menyimpulkan subjek yang baru pulang berlibur merasa beristirahat dengan lebih baik, tidak mudah cemas, dan memiliki mood yang baik bahkan hingga beberapa mingggu setelah mereka pulang dan menjalankan rutinitas sehari-hari. Artinya traveling cukup efektif mengurangi stress yang Anda alami. Bonusnya, Anda lebih mungkin mengalami peningkatan baik dalam hubungan dan kinerja ketika stress berkurang.
3. Traveling Merangsang Aktivitas Fisik
Jika Anda bekerja dalam ruangan, sangat mudah terjebak dalam rutinitas yang memicu kebiasaan sedentary. Anda akan sulit berkomitmen terhadap aktivitas fisik untuk kebugaran. Traveling memberi kesempatan untuk aktif sepanjang hari, mulai dari berjalan lebih sering, menjelajah atau mendaki. Kegiatan ini juga merupakan aktivitas fisik yang lupa kita perhitungkan. Secara tidak langsung Anda sudah mengaktivasi otot-otot rangka Anda. Belum lagi jika Anda menuju destinasi yang mengharuskan berjalan kesana kemari tanpa bantuan ojek online. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Pemandangan dapat, kebugaran pun dapat. Nah, khusus untuk perjalanan panjang yang banyak duduk, Anda tetap harus meluangkan waktu untuk bergerak. Jangan sampai terbuai dengan kenyamanan kendaraan dan pegal-pegal di akhir.
Berita Terkait
- Varian Omicron Meningkat Signifikan, Sekda: Pintu Masuk Diperketat, Semua ASN Wajib Test Antigen
- Komitmen Layani Pasien JKN, RSU Bhakti Rahayu Tabanan Gelar FGD dengan BPJS Kesehatan Cabang Denpasa...
- Menikmati Taman Wisata Alam Kerandangan Lombok
- CIPS: 21 Juta Warga Indonesia Kekurangan Gizi, 21,6 Persen Anak Stunting