Minggu, 8 September, 2024

Lima Orang Pelaku Pemerkosaan Anak Dibawah Umur Diamankan Polisi

Kapolres Kabupaten Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan. (Foto: M-009)

AMBON, MENITINI.COM – Lima pelaku pemerkosaan anak dibawah umur, di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sudah ditangkap polisi. Dua terduga yang sempat melarikan diri dari kejaran polisi, akhirnya diserahkan pihak keluarga kepada Polres SBB, di Desa Rumakay, Jumat (26/7/2024).

Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan mengatakan, kedua terduga pelaku tersebut berinisial FK dan RAK, diserahkan oleh pihak keluarga kepada personil Kepolisian.

Maju Pilkada Serentak, Ada 6 Orang Anggota Terpilih DPRD Maluku Bakal Diganti 

Terpilih Pada Pileg 2024, Ely Toisuta tak Dilantik, Ini Sosok Penggantinya

Demo di Depan Kantor Bupati Buru, Ini Yang Disampaikan Mahasiswa

Pj Sekwan: Pengunduran Diri Sejumlah DPRD Maluku Sudah Diproses

"Sekira pukul 11.00 WIT bertempat di kediaman salah satu anggota BPD Desa Rumakay, telah diserahkan pelaku perkara pencabulan anak," kata Kapolres, Jumat (26/7/2024).

Menurutnya, dengan penyerahan kedua pelaku tersebut ke pihak Kepolisian, maka lengkap sudah kelima pelaku terduga kasus persetubuhan anak tersebut diamankan.

"Sampai saat ini kelima terduga pelaku sudah kita amankan. Kelima itu yakni, DT kita tangkap di Kota Ambon, BC dan SA, di Maluku Tengah, kemudian FK dan RAK, diserahkan," terangnya.

Polsek Dentim telah Tangani Keributan di Jalan Tantular, Renon Denpasar

Gianyar Diguncang Gempa, Dirasakan hingga Denpasar

Kabar Gembira, 6.870 Formasi P3K Badung Bakal jadi PNS

Desa Pulukan Ditetapkan Menjadi Desa Cantik 2024

Ditegaskan, kelima terduga pelaku akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait perbuatan mereka.

"Untuk kelima terduga pelaku sudah berada di Mapolres SBB, dan sudah dijebloskan ke dalam rumah tahanan. Sementara ini kita lakukan pemeriksaan terhadap mereka, terkait perbuatan yang dilakukan," kata Kapolres. 

Pihaknya akan serius menangani setiap kasus pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres SBB, ucap Kapolres. 

"Yang namanya kasus kriminal, selama ini Polres SBB telah melakukan penanganan secara maksimal. Apalagi kasus-kasus menonjol seperti pencabulan, persetubuhan anak dibawa umum, pembunuhan, kekerasan bersama, penganiayaan, maupun kasus-kasus lainnya," tegas melati dua di pundaknya itu. 

Dikatakan, dalam penanganan kasus-kasus kriminal itu dilakukan tanpa ada intervensi dari pihak manapun, ucap Kapolres. 

Sungguh Bejat! Seorang Ayah di SBB Tega Perkosa Anak Kandungnya

Pelaku Rudapaksa dan Penganiayaan WN Belarus Ternyata Tiga Orang WN Rusia

Diduga Lakukan Pemerkosaan dan Perusakan, WNA Rusia Ini Dijerat 3 Pasal Sekaligus

Siswi SMP di Malteng Dicabuli Seorang Pemuda Hingga Hamil 

"Jangan berpikir kalau penanganan kasus itu dilakukan setelah ada ini dan itu, sebab hal itu merupakan sebuah kekeliruan, karena Polres selama ini telah melaksanakan tugas penegakan hukum tanpa intervensi, dan sesuai mekanisme hukum yang berlaku," terangnya 

Ia mengingatkan masyarakat, agar lebih profesional dalam menanggapi setiap permasalahan yang dilaporkan kepada pihak Kepolisian.

"Jangan beranggapan jika kasus itu begitu dilaporkan langsung dituntaskan, sebab ada mekanisme hukum yang harus kita lalui. Kemudian masyarakat juga harus bijak dan bisa menahan diri atas setiap permasalahan yang dilaporkan kepada pihak Kepolisian," ujar Kapolres.

Setiap persoalan yang terjadi diwilaya hukum Polres SBB, dan hal itu sudah di laporkan ke pihak kepolisian, maka kita akan memprosenya sesua dengan aturan hukum yang berlaku dan tidak ada intervensi dari mana pun, terangnya. (M-009)

  • Editor: Daton

Member of SMSI Prov. Bali

Copyright @Berita Menitini

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI