JAKARTA,MENITINI.COM-Bencana longsor yang melanda kota Las Tejerias, Venezuela dilaporkan menelan korban jiwa sedikitnya 22 orang dan puluhan lainnya terluka.
Informasi bencana akibat curah hujan tinggi itu dikonfirmasi Wakil Presiden Delcy Rodriguez kepada media lokal pada Minggu (9/10) waktu setempat.
“Kami melihat kerusakan yang sangat signifikan di sini, korban jiwa: sejauh ini, kami telah menemukan 22 orang tewas, ada lebih dari 52 orang hilang,” kata Rodriguez kepada media lokal, dikutip dari AFP, Senin (10/10).
Ia menambahkan bahwa aparat sedang bekerja keras untuk penyelamatan dan pencarian korban yang hilang. Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Remigio Ceballos mengatakan kepada AFP, bahwa sekitar seribu orang telah bergabung dengan upaya penyelamatan.
Gambar yang diambil oleh pesawat tak berawak milik tim penyelamat menunjukkan sejumlah besar tanah dan puing menumpuk di jalan-jalan ketika penduduk mencoba menyekop lumpur yang mengalir ke rumah mereka.
Presiden Nicolas Maduro mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk para korban.
“Karena situasi serius akibat tanah longsor skala besar yang disebabkan oleh hujan, saya menetapkan 3 hari berkabung nasional mulai hari ini 9 Oktober, dalam solidaritas dengan keluarga terpengaruh,” cuit Maduro di Twitter.
Tanah longsor akibat banjir sungai terbesar pada Sabtu adalah yang terburuk sepanjang tahun ini di Venezuela, yang telah mengalami tingkat hujan bersejarah dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Agustus, sedikitnya 15 orang tewas di Andes Venezuela setelah hujan lebat memicu longsoran lumpur dan batu.
Dan pada bulan September, sedikitnya delapan orang tewas ketika banjir akibat hujan deras mengalir melalui retret keagamaan di bagian barat negara itu.
Kembali ke tahun 1999, peristiwa tanah longsor besar menewaskan sekitar 10.000 orang di negara bagian Vargas, utara Caracas.
Sumber: RMOL.ID