Sabtu, 23 November, 2024

Lubrikan, si Licin Penambah Kenikmatan Seksual

Lubrikan untuk kenikmatan ekstra. (Foto pexels)

Ternyata, lubrikan bukan hal baru. Sejarah penggunaannya sudah ada sejak 350 SM. Saat itu minyak zaitun menjadi jawaban utama yang paling aman untuk melicinkan penetrasi. Seiiring dengan perkembangan ilmu Farmasi, lubrikan sintetis mulai diperkenalkan tahun 1919 yang awalnya untuk kepentingan medis terus berkembang menjadi pelengkap kebutuhan seksual.

Tipe Lubrikan

Lubrikan tergolong sebagai salah satu produk farmasi. Sama dengan produk farmasi lain, lubrikan juga terdiri dari bahan dasar dan bahan tambahan untuk menciptakan ilusi licin yang pas. Nah, tidak semua orang cocok dengan bahan dasar tertentu, maka tercipta beragam tipe. Ada 3 tipe yang dapat Anda dapatkan di pasaran:

  • Water based

Paling aman digunakan dengan kondom dan sex toy. Dapat dipakai untuk seks vaginal, oral maupun anal. Bahan dasar dibuat semirip mungkin dengan molekul air sehingga mudah dibersihkan, dan tidak memicu alergi. Selain itu aman jika tertelan. Sisi jeleknya, air mudah menguap jadi untuk urusan ketahanan tergolong kurang dan perlu aplikasi berulang.

  • Silicone based

Bahan silicone sintetis merupakan pilihan bagi yang ingin ketahanan lebih lama dan lebih licin. Aman untuk seks vaginal dan anal, tetapi tidak untuk oral. Ada beberapa produk tidak ramah untuk kondom dan sex toy. Penting untuk melihat kertas panduan pada produk ya!

  • Oil based

Berbahan dasar minyak, cukup licin untuk pijatan sensual saat pemanasan dan seks anal. Umumnya minyak berasal dari bahan kelapa, zaitun atau petroleum jelly. Jeleknya, tidak aman digunakan dengan kondom atau sex toy, karena minyak akan memecah lateks dan merusak kondom.

Cara Kerjanya Gimana Sih?

Bukan hanya saat hubungan seksual saja, lubrikan ternyata berfungsi dalam tiap tahapan seksual lho. Pertama, merangsang pemanasan (foreplay) yang optimal melalui pijatan dan rangsangan seksual. Kedua, saat akan memulai penetrasi dengan melapisi kelamin atau kondom sehingga lebih licin bagi kedua belah pihak. Ketiga, saat wanita kurang terangsang seperti pada periode menjelang mensttuasi atau saat menopause, lubrikan membantu mengatasi kekeringan vagina akibat penurunan kadar estrogen. Jadi bagi yang hobby penetrasi sampai mentok, nggak akan nyeri lagi ya.