BADUNG,MENITINI.COM-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, pada Minggu (13/11), secara resmi meluncurkan Bus Listrik Merah Putih yang akan digunakan untuk melayani para delegasi dan peserta KTT G20 di Bali.
Bus listrik ini merupakan hasil kolaborasi antarunsur pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku industri, yaitu: Kementerian Perhubungan, Kemendikbudristek Dikti, Kementerian BUMN, PT Industri Kereta Api (INKA), serta konsorsium sejumlah perguruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), serta Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Pada kesempatan tersebut Menhub mengapresiasi Kemendikbudristek yang turu melibatkan para mahasiswa sejumlah perguruan tinggi dalam membangun bus listrik karya anak bangsa, yang tingkat komponen dalam negerinya sudah mencapai 50 persen lebih. “Terima kasih kepada Mas Menteri Nadiem yang telah memberikan dukungan membiayai riset yang dilakukan para mahasiswa dalam pembuatan bus listrik ini. Riset menjadi kunc bagaimana kita membuat komponen kendaraan listrik buatan dalam negeri yang biayanya lebih murah, kualitasnya baik, dan daya jelajah yang tinggi,” ujar Menhub.
Lebih lanjut Menhub berharap, dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, akan mampu mempercepat implementasi penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia. “Jangan berhenti di sini, kita lakukan terus riset secara mendalam,” tutur Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Bus Listrik Merah Putih merupakan hasil karya kolaborasi anak bangsa yang patut diapresiasi. Menurutnya, kolaborasi semacam ini dapat menjadi contoh dalam melakukan suatu inovasi-inovasi kedepannya.
“Tidak ada ego sektoral. Universitas terbaik meredakan ego masing-masing untuk berkolaborasi membentuk konsorsium,” ucapnya. Nadiem mengungkapkan, KTT G20 menjadi momentum Indonesia untuk menunjukkan keunggulannya. “Di G20 ini, tampak sekali di panggung dunia, kita mampu menghasilkan karya yang datang langsung dari akademisi dan mahasiswa kita,” katanya.