Kamis, 4 Juli, 2024

Ilustrasi Kapal mati mesin di laut pada malam hari. (Net)

AMBON, MENITINI.COM – Pemahaman dan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem sangatlah penting, baik bagi individu maupun pemerintah. Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi perlu dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem, yang melanda Provinsi Maluku saat ini. 

Bukan saja Intensitas curah hujan yang tinggi namun angin dan gelombang pun turut serta. Nasib nahas menimpa sebuah kapal penumpang KM Lintas Bahari, kapal itu terombang-ambing dihantam gelombang di perairan laut Pulau Sermatang, Maluku Barat Daya (MBD).

Kapal yang mengangkut 30 orang penumpang itu terombang-ambing setelah mati mesin saat sedang berlayar dari Pelabuhan Mahaleta di Kecamatan Mdona Hyera menuju Pelabuhan Tepa di Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Minggu (9/6/2024).

Dalam peristiwa tersebut, semua penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Evakuasi puluhan penumpang kapal tersebut dipimpin Kapolsek Mdona Hyera IPDA Frengky Bonara bersama petugas Syahbandar, pemerintah desa dan warga setempat.

Hakim PN Ambon Jatuhkan Hukuman 3 Tahun Penjara kepada Terdakwa IL

Adu Banteng Mobil Vs Motor di JMP Ambon, Pengendara Motor Tak Sadarkan Diri 

Rayakan HUT ke-78 Bhayangkara, Ini Harapan Wakapolres Aru

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Warga Sudah Bembusuk di Hutan Suli 

"Peristiwa nahas itu terjadi pada malam hari, kapalnya mati mesin dan terombang-ambing saat bertolak sekitar dua mil dari Laut Pulau Sermatang," kata Kapolsek Mdona Hyera IPDA Frengky Bonara kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Kapolsek mengungkapkan, setelah mesinnya mati, kapal itu kemudian terombang-ambing dan hanyut terbawa arus menuju arah barat Pulau Sermatang.

Dalam kondisi tersebut, nakhoda kapal lalu meminta semua penumpang untuk menghubungi keluarganya masing-masing untuk meminta pertolongan.

"Jadi dalam kondisi yang sangat krusial itu nakhoda meminta semua penumpang menghubungi keluarga mereka untuk meminta bantuan," ungkapnya.

Kapolsek menjelaskan, setelah informasi itu beredar luas, pihaknya bersama pemerintah kecamatan, petugas Syahbandar Mahaleta dan Pemerintah Desa langsung bergerak mencari kapal yang hanyut tersebut.

"Kita bergerak dengan dua unit speedboat milik puskesmas dan juga milik nelayan," katanya.

Setelah upaya pencarian dilakukan, kapal akhirnya ditemukan. 

Dikatakan, proses evakuasi penumpang kapal tersebut dilakukan sekitar pukul 09.30 WIT hingga pukul 17.50 WIT.

"Semua penumpang dievakuasi dalam keadaan selamat, mereka diangkut bolak-balik dengan speedboat," ujarnya.

"Ada tujuh penumpang lainnya telah dievakuasi dengan motor laut milik pedagang, mereka tiba di Pelabuhan Laut Mahaleta pukul 22.30 WIT. Semua penumpang sudah berada di Desa Mahaleta dan berdiam di rumah kepala desa," tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Polsek Mdona Hyera bersama pihak Syahbandar, pemerintah desa, dan warga yang dengan segera berusaha menolong penumpang kapal tersebut.

"Langkah antisipasi dalam memberikan pertolongan terhadap para penumpang adalah sebagai langkah strategis yang diemban Polri yang hadir di tengah-tengah masyarakat," ucap Wietono. (M-009)

  • Editor: Daton