Jumat, 22 November, 2024

Mobil Ambulans Bawa Pasien Covid-19 Pasien Kecelakaan

ambulans yang membawa pasien corona kecelakaan di Aceh akibat pecah ban

ACEH, MENITINI.COM – Ambulans yang membawa seorang pasien positif  Covid-29 asal Aceh Barat Daya, mengalami kecelakaan  di Aceh Jaya. Kecelakaan itu akibat mobil ambulans itu pecah ban. “Kecelakaan terjadi akibat pecah ban belakang sehingga mobil hilang kendali,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Aceh Kombes Dicky Sondani kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020) seperti dikutip Detiknews.com

Insiden kecelakaan tersebut terjadi siang tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, ambulans yang dikemudikan Taufiq Hidayat (32) sedang membawa pasien positif Corona berinisial AS dari Abdya ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Setibanya di lokasi kejadian persisnya di Desa Lamtui Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, ban belakang sebelah kanan ambulans pecah. Akibatnya, mobil hilang kendali dan tergelincir keluar badan jalan sehingga mengalami kecelakaan.

Hal yang memilukan terjadi ketika sopir dan perawat berpakaian hamzat tampak duduk di pinggir jalan tanpa ada satupun yang menolong. Namun setelah ambulans pengganti dari Dinas Kesehatan Aceh Jaya datang, mereka melanjutkan perjalanan ke RSUZA Banda Aceh. “Kita tidak melakukan penyitaan mobil ambulans BL 9071 C karena langsung diamankan oleh Dinas Kesehatan. Ini dikarenakan penumpang AS merupakan pasien positif Covid-19,” kata Dicky. “Tidak ada yang mengalami luka-luka dalam kejadian ini. Sopir, perawat dan pasien AS melanjutkan perjalanan ke RSUZA dengan ambulans milik PSC Aceh Jaya,” tambahnya.

Kejadian ambulans kecelakaan tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya kecelakaan ambulans juga terjadi di Lhoksukon, Aceh Utara, pada Kamis (23/4/2020). Saat itu ambulans sedang dalam perjalanan membawa pasien dalam pengawasan (PDP) Corona dari Aceh Tamiang ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan mengalami kecelakaan karena sopir diduga mengantuk.

Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi menyoroti dua kejadian ini. Dia meminta ada pengecekan stamina sopir serta kondisi mobil sebelum ambulans digunakan membawa pasien “Terlepas dari semua (alasan) itu perawatan mobil ambulans serta mengecek stamina pengemudi jadi hal mutlak,” kata Asrizal, Senin (27/4/2020).

Menurutnya, para sopir ambulans di Aceh rata-rata merupakan tenaga kontrak yang mendapat pendapatan tambahan setiap membawa pasien. Oleh sebab itu, katanya, para sopir ini kerap bekerja hingga kelelahan. “Pendapatan tambahannya sangat tergantung jumlah pasien yang dibawa. Jadi semakin banyak (membawa pasien) semakin ada rezeki lebih, efeknya pada kelelahan berlebih karena memaksa bekerja,” kata Asrizal.

Sementara itu, Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Iskandar Usman Al-farlaky, juga meminta perbaikan manajemen ambulans agar kecelakaan serupa tak terulang. Dia meminta tiap ambulans setidaknya memiliki dua sopir yang bisa bergantian saat membawa pasien. “Jika perlu sopirnya tidak boleh satu orang, yang memungkinkan dia kelelahan,” kata Iskandar. poll