Mirjam Pulleman, ahli ekologi tanah senior dan salah satu penulis buku panduan ini mengatakan: “Menciptakan dampak nyata di lapangan memerlukan pembelajaran dari pengalaman nyata oleh para petani dari berbagai lokasi, dan memberikan insentif untuk mendukung petani dalam perjalanan mereka. Praktik terbaik yang disoroti dalam buku panduan ini adalah sebuah titik awal. Setiap praktik perlu disesuaikan dengan ciri khas masing-masing asal negara petani, jenis pertanian yang berbeda, bentang alam di sekitarnya, dan sumber daya yang tersedia.”
Dari sudut pandang Nestlé, buku panduan ini melengkapi Kerangka Regeneratif Pertanian Nestlé. Nestlé menganggap pertanian regeneratif sebagai komponen kunci dalam upayanya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero pada 2050. Pertanian regeneratif juga merupakan pilar utama program keberlanjutan kopinya, Nescafé Plan 2030 dan program Nespresso AAA Sustainable Quality™. *
- Editor: DRL
Berita Terkait
- Bank OCBC NISP Bersama OCBC Grup Selenggarakan ONe Connect Series: Chinese Tech in Indonesia
- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Setujui 9 Pengajuan Restorative Justice
- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Setujui 2 Pengajuan Restorative Justice
- Satpolairud Polres Badung Laksanakan Pengamanan kegiatan Mapakelem