DENPASAR, MENITINI.COM– Sebagai destinasi wisata dunia, Bali sudah teruji dan berpengalaman dalam menangani berbagai bencana. Untuk itu pemerintah Provinsi Bali didesak segera buka pariwisata sekaligus menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) bila pariwisata mulai dibuka.
“SOP harus betul-betul tegas, jangan setengah-setangah. Kemarin kabarnya New Normal akan dibuka, pengusaha sudah senang tiba-tiba ditutup. Bukan untuk pariwisata, maksudnya new normal untuk siapa,” ungkap Pelaku Pariwisata, Komang Takuaki Banuartha di Denpasar, Senin (22/6/2020).
Untuk itulah, rencana New Normal di Bali jangan hanya jadi rencana, namun harus segera diterapkan untuk mewujudkan standar baru dalam menjalankan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 secara ketat.
Menurutnya, pengalaman tiga bulan menghadapi Covid-19, mestinya sudah mampu menunjukkan kinerja pemerintah untuk kembali menggerakkan roda perekonomian Bali. Ditegaskan, rencana kenormalan baru harus dipahami dan disiapkan bukan saja untuk dunia usaha namun juga bagi seluruh sendi kehidupan di masyarakat.
“Tiga bulan menghadapi Covid kita harus kuat, bagaimana caranya?. Tugas pemerintah bukan hanya menangani penderitanya saja, tapi menjaga orang agar tidak terkena kan begitu,” tegas Bendahara Umum DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu.
Ketua Dewan Pengawas Tata Krama ASITA Bali ini, juga meminta pemerintah lebih terbuka menerima masukan dari masyarakat dan kalangan pengusaha terkait dampak pandemi Covid-19.
Menurutnya, sepanjang kedisiplinan masih rendah mustahil angka kasus Covid-19 di Bali bisa turun. Pemerintah juga diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan pasien Covid-19 namun juga secara optimal hadir bersama stake holder dunia usaha dan industri di Bali agar memiliki standar sama untuk bisa kembali digerakkan dengan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Jangan sampai ketakutan berlebih, justru membuat dampak pandemi Covid-19 semakin buruk. Pemerintah harus berani bersikap, salah satunya membuka sektor pariwisata secara bertahap. “Harusnya berat di depan, ringan dah kita di belakang. Ini kan ringan di depan akhirnya kita berat dibelakang hari. Tetap ekonomi harus berjalan apapun alasannya, sekarang SOP-nya harus diperketat melebihi ketatnya dari sebelumnya,” bebernya.
“Kalau sudah SOP dijalankan apalagi?. Kalau terus begini kan mati perekonomian, terus kita hidup dengan apa?. Memang tidak semua bisa kita buka atau dibatasi lah. Karena pasti ada pembatasan kalau kita ngomong New Normal, kalau kita tidak terapkan bagaimana kita tau hasilnya. Harapannya segera kalau bisa, tidak bisa seperti ini terus-terusan,” kritiknya. abi/poll