Kamis, 12 Desember, 2024

Obat Herbal Ilegal: Ancaman Tersembunyi di Balik Klaim Alami

Ancaman obat herbal ilegal - freepik

DENPASAR, MENITINI.COM – Obat herbal sering menjadi pilihan alami yang aman dan efektif untuk mengatasi berbagai penyakit. Namun, peredaran obat herbal ilegal di Indonesia mencoreng citra positif ini. Produk tanpa izin edar, yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) berbahaya, kini mengancam kesehatan masyarakat. Bagaimana fakta terkini terkait masalah ini, dan apa langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya? Berikut ulasan lengkap beserta daftarnya!

Fenomena Obat Herbal Ilegal di Indonesia

Banyak orang menganggap obat herbal sebagai alternatif yang lebih aman dibanding obat kimia. Kenyataannya, banyak produk herbal ilegal yang beredar tanpa pengawasan memadai. Produk ini sering tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dipromosikan dengan klaim berlebihan, seperti “menyembuhkan semua penyakit” atau “bebas efek samping.”

Produk herbal ilegal juga sering dijual secara online atau di pasar tradisional, membuat pengawasannya sulit. Masyarakat yang kurang memahami keamanan produk kesehatan sering menjadi korban, membeli produk hanya karena klaim tanpa memeriksa keamanannya.

BACA JUGA:  Kemenkes Bantah Tuduhan Intervensi dalam Pemilihan Ketua Umum PMI

Daftar Obat Herbal Ilegal Berbahaya

BPOM baru-baru ini mengungkap 10 produk herbal ilegal yang mengandung BKO berbahaya melalui siaran pers. Produk-produk ini beredar luas, terutama secara online atau melalui jalur distribusi tidak resmi. Berikut daftarnya:

  1. Cobra X
  2. Spider
  3. Africa Black Ant
  4. Cobra India
  5. Tawon Liar
  6. Wan Tong Kapsul Asam Urat
  7. TCU
  8. Antanan
  9. Tongkat Arab
  10. Xian Ling

Produk-produk ini mengandung zat seperti sildenafil sitrat, fenilbutazon, metampiron, piroksikam, parasetamol, dan deksametason. Konsumsi zat-zat ini tanpa pengawasan medis dapat membahayakan tubuh.

Dampak Konsumsi Obat Herbal Ilegal

Mengonsumsi obat herbal ilegal memang sering memberikan efek cepat, seperti meredakan rasa sakit atau meningkatkan stamina. Namun, efek tersebut membawa risiko kesehatan serius, seperti:

  1. Kerusakan Organ Vital
    • Hati dan Ginjal: Zat seperti metampiron dan piroksikam dapat merusak ginjal dan hati dalam penggunaan jangka panjang.
    • Jantung: Sildenafil sitrat, merupakan bahan obat disfungsi ereksi, dapat memicu gangguan irama jantung hingga henti jantung jika dosisnya berlebihan.
  2. Gangguan Hormonal
    • Deksametason tanpa pengawasan dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, menyebabkan osteoporosis, dan menimbulkan efek samping serius lainnya.
  3. Efek Samping Akut
    • Konsumsi parasetamol atau fenilbutazon dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan akut, termasuk mual, muntah, dan gagal hati.
BACA JUGA:  Makan Sehat, Tak Hanya Soal Hitung Kalori

Langkah BPOM dan Penegakan Hukum

BPOM menggandeng pihak kepolisian untuk menindak produsen dan distributor obat herbal ilegal. Dalam operasi terbaru, BPOM menyita 218 item produk ilegal senilai Rp 8,1 miliar dari wilayah seperti Bandung, Cimahi, Purwakarta, Depok, dan Subang. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat dari bahaya produk ilegal.

Namun, upaya ini membutuhkan dukungan masyarakat. Publik harus lebih kritis dalam memilih produk herbal dan menghindari produk yang tidak jelas asal-usulnya.

Tips Memilih Obat Herbal yang Aman

Agar terhindar dari risiko kesehatan, masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Cek Izin Edar BPOM
    • Pastikan produk memiliki nomor registrasi BPOM yang dapat diverifikasi melalui situs resmi BPOM.
  2. Hindari Klaim Berlebihan
    • Jangan percaya produk dengan klaim seperti “menyembuhkan semua penyakit” atau “bebas efek samping.” Klaim ini sering tidak berdasarkan fakta.
  3. Beli dari Sumber Terpercaya
    • Pilih produk herbal dari apotek atau toko resmi yang memiliki reputasi baik. Hindari pembelian dari penjual online tanpa informasi jelas.
  4. Konsultasikan dengan Ahli
    • Jika Anda ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum mengonsumsi produk herbal, terutama jika Anda menggunakan obat lain.
BACA JUGA:  RSU Bhakti Rahayu Turut Berpartisipasi di Kongres Internasional ke-2 WOCPM

Kesimpulan

Obat herbal ilegal bukan hanya membahayakan kesehatan masyarakat, tetapi juga mencemarkan reputasi produk herbal Indonesia yang seharusnya menjadi kebanggaan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menghentikan peredaran produk ini melalui pengawasan ketat, edukasi publik, dan penegakan hukum.

Sebagai konsumen, kita perlu lebih waspada dan kritis dalam memilih produk herbal. Selalu cek izin edar BPOM dan hindari produk dengan klaim tidak masuk akal. Jangan sampai tergiur janji manis yang membawa petaka. (M-010)