DENPASAR,MENITINI.COM-Pengelola bandara meragukan hasil survei yang dilakukan AirHelp, lembaga konsumen penerbangan dunia yang menetapkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terburuk ke-6 di dunia.
“Kami menilai hal ini bertentangan karena di saat yang bersamaan tiga bandara AP1 berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dan 8 bandara AP1 juga berhasil meraih penghargaan tingkat dunia,” kata Rahadian D. Yogisworo Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura seperti dikutip dari posbali.net, Kamis (28/12/2023).
Menurutnya, terkait survei kepuasan pelanggan komunitas bandara dunia memiliki rujukan bersama yakni ACI Airport Council Internasional & Skytrex yang melakukan pemeringkatan bandara di dunia yang memiliki ratusan members dan bandara dilibatkan secara penuh dalam survei. “Untuk nasional kami menggunakan rujukan INACA,” kata Rahadian.
Sebagai gambaran Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin berhasil mendapatkan pengakuan dari Airports Council International (ACI) sebagai salah satu dari 73 bandara di dunia pada kategori The Voice of the Customer in Asia Pacific pada 2022, serta dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) sebagai Bandara Terbaik Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) 2023.
Ia menambahkan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada tahun ini juga telah mendapatkan penghargaan dari ACI dengan kategori Best Airport of 15 to 25 Million Passanger in Asia Pasific dan Director General’s Roll of Excellence (Penghargaan ini diberikan kepada bandara yang telah memenangkan banyak penghargaan selama periode lima tahun dalam 10 tahun terakhir sebagai bagian dari program Airport Service Quality, program pengukuran dan benchmarking pengalaman pelanggan bandara terkemuka di dunia).
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mendapatkan penghargaan dari INACA sebagai Bandara terbaik Indeks Kepuasaan Pelanggan (CSI) 2023.
“Kami juga mendapat pernghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada kategori Bandara Terbaik dalam ajang Penghargaan Pelayanan Publik 2023. Dan dari Asean Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards bidang Efisiensi Energi kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan tingkat ASEAN,”katanya.
Hal lain, yang justru meragukan kami adalah peringkat Bandara Banjarmasin – BDJ sebagai terjelek (yang merupakan bandara baru yang diresmikan presiden pada tahun 2019). “Jika melihat tidak ada penerbangan reguler internasional selama ini dari dari dan ke Banjarmasin – BDJ namun justru memiliki nilai yang paling rendah, apakah survei dapat dinilai valid? Karena fakta dan hasil tidak berkolerasi,” kritiknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai salah satu dari sepuluh bandara terburuk di dunia, menurut AirHelp.
AirHelp merilis daftar bandara terbaik dan terburuk di dunia pada 5 Desember 2023. Ada 194 bandara di dunia yang masuk dalam penilaian AirHelp Tiga bandara di Indonesia masuk dalam daftar pelayanan yang terburuk. Satu diantaranya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Dalam rangkuman yang dirilis di laman resmi AirHelp, beberapa layanan bandara di Eropa juga mengalami penurunan. Tercatat, hanya ada sembilan bandara di Eropa yang masuk dalam daftar 50 besar atau pelayanan yang memuaskan.
AirHelp adalah perusahaan organisasi hak-hak penumpang terkemuka di dunia yang membantu wisatawan mengakses kompensasi dan dukungan ketika perjalanan udara mengalami masalah.
AirHelp dianggap oleh sektor perjalanan dan penerbangan sebagai lembaga yang concern dalam hak penumpang. Lembaga ini berfungsi menegakkan hak-hak konsumen dan para pelancong, dan pengguna perjalanan udara.
Dari hasil tahun 2023 yang dipublikasikan, wisatawan merasa prihatin dengan beberapa temuan tentang Bandara Bali.
CEO AirHelp mengatakan, survei ini dirancang untuk mengumpulkan data dari bandara internasional dunia untuk membantu wisatawan membuat keputusan perjalanan yang tepat.
“Tujuan kami di AirHelp tidak hanya mengedukasi penumpang tentang hak-hak mereka dan membantu mereka menegakkan hak-hak tersebut jika terjadi gangguan dan kenyamanan dalam penerbangan. Namun juga memastikan mereka mendapatkan hak-hak mereka yakni pengalaman penerbangan yang memuaskan,” kata CEO AirHelp Tomasz Pawliszyn.
Tomasz Pawliszyn menambahkan, skor AirHelp menggunakan data untuk menilai maskapai penerbangan dan bandara berdasarkan beberapa factor.
“Tidak hanya melihat ketepatan waktu atau masukan pelanggan. Skor AirHelp mencerminkan maskapai penerbangan dan bandara mana yang menawarkan pengalaman penumpang terbaik secara keseluruhan,” ujarnya.
Menurut AirHelp, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mendapat skor 6,55 dari kemungkinan 10. Bandara ini mendapat skor 5,5 untuk kinerja tepat waktu, 7,9 untuk opini pelanggan berdasarkan layanan pelanggan, dan 8,3 untuk makanan dan toko.
Bandara Bali mungkin termasuk yang terburuk di dunia oleh AirHelp, namun bandara ini telah memenangkan beberapa penghargaan penerbangan besar tahun ini. “Hal ini membuat pejabat di Bandara Bali mempertanyakan hasilnya,” ujarnya.
- Editor: Daton