Sabtu, 23 November, 2024

Pantau Pelaksanaan Pemelastian, Bupati Tamba Minta Umat Agar Jaga Toleransi

Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat memantau pelaksaan upacara Melasti. (Foto: Istimewa)
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat memantau pelaksaan upacara Melasti. (Foto: Istimewa)

NEGARA,MENITINI.COM-Rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 yang jatuh tepat pada Rabu (22/3/2023), diawali dengan upacara melasti di sejumlah segara (pantai) di Kabupaten Jembrana, Minggu (19/3/2023).

Untuk memastikan pelaksanaan melasti berlangsung lancar, Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakilnya IGN Patriana Krisna memantau pelaksanaan pemelastian yang digelar serentak di masing – masing tempat.

Bersama jajarannya, Bupati  Jembrana,  I Nengah Tamba melaksanakan pemantauan di tiga titik pemelastian.  Pemantauan tersebut dimulai dari Segara Pantai Pulukan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan selanjutnya di Kecamatan Negara pemantauan dilaksanakan di Pura Segara Pantai Pengambengan. Sedangkan untuk di Kecamatan Melaya pemantauan dilakukan di Pura Segara Pantai Candikusuma.

Selain melaksanakan pemantauan, secara khusus Bupati Tamba dan Wabup Ipat bersama rombongan juga turut mengikuti persembahyangan bersama pemelastian.

Pelaksanaan melasti yang dilaksanakan secara serentak itu mendapat perhatian Bupati  Jembrana,  I Nengah Tamba. Mengingat pelaksanaan pemelastian tahun ini tidak dibatasi seperti tahun sebelumnya.  

“Hari ini merupakan hari Pemelastian nedunan Ida Bhatara, saya menyempatkan diri untuk memantau dan mengikuti ngaturang sembah bakti  melihat semaraknya perayaan Pemelastian karena sudah beberapa melasti yang tidak pernah di rayakan mengingat karena Covid-19. Ini merupakan Pemelastian nyepi tahun caka 1945 sangat luar biasa astungkara berjalan baik, ” ungkap Bupati Tamba. 

Lebih lanjut, Bupati asal Desa Kaliakah ini mengajak umat se-dharma di saat hari suci Nyepi agar benar-benar menjalankan catur brata penyepian dengan tertib hingga rangkaian dari pelaksanaan penyepian berakhir aman.

“Upacara ini merupakan salah satu bentuk upacara pembersihan alam secara niskala agar umat dalam menjalankan Hari Raya Nyepi dapat keteduhan batin,” ujarnya.

Selain itu, Pihaknya juga meminta saat hari Nyepi nanti, semua umat dapat menjaga toleransi, sehingga prosesi Nyepi dapat berjalan aman lancar dan penuh kedamaian.

“Untuk itu kami harapkan umat se-dharma bisa memberikan contoh yang baik kepada umat yang lain, khususnya yang ada di Kabupaten Jembrana agar saling menjaga rasa toleransi, senantiasa dapat hidup rukun damai dan bahagia, sehingga selama dalam perayaan Nyepi nanti bisa berjalan dengan khidmad serta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tukasnya. (rls)

  • Editor: Daton