JEMBRANA,MENITINI.COM-Pasca pengosongan revitalisasi pasar umum negara, Pemerintah Kabupaten Jembrana menyiapkan tempat untuk relokasi para pedagang pasar umum negara. Relokasi pasar umum negara yang dipusatkan di areal parkir pemkab Jembrana akan berlangsung sampai bulan Mei-Juni 2024. Relokasi ini dilaunching oleh Bupati Jembrana Nengah Tamba dengan pemotongan pita pada Kamis (31/8/2023).
BACA JUGA: Peringati Hari Lansia, Bupati Tamba Beri Bantuan Boga Tresna Werdha
“Saya bertanya-tanya kepada para pedagang apakah langganan atau pembelinya sudah datang, beberapa sebagian sudah datang dan sudah sumeringah, sudah senyum bagus, ” ujarnya.
Bupati Tamba menyadari kondisi pasar relokasi masih sepi karena baru berjalan. Nantinya seiring waktu, setelah sosialisasi secara masif dilakukan maka semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan datang ke pasar relokasi.
“Keluhan dari para pedagang yang direlokasikan saat ini pasti ada, mungkin 1 sampai 2 bulan ini butuh kesabaran dulu karena beberapa masyarakat belum mengetahui dan belum sempat datang kesini,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pembangunan Shortcut Mengwitani-Singaraja Dilanjutkan, Koster Lakukan Groundbreaking Titik 7D dan 7E
Bupati Tamba juga menggerakkan para pegawai agar berbelanja ke pasar tempat relokasi di saat jam istirahat maupun pulang kerja.
“Saya mengijinkan seluruh pegawai Pemkab Jembrana untuk datang berbelanja ke pasar di tempat relokasi berbelanja di jam istirahat atau pulang kerja, ” terangnya.
Selain itu, bupati akan menggalang donasi dari para pegawai negeri sipil (PNS) terutama eselon II dan III, serta fungsional untuk mendonasikan gajinya sekitar Rp 50 ribu. Nanti donasi yang dikumpulkan dari pegawai akan dijadikan kupon belanja yang akan dibagikan kepada masyarakat pendamping.
BACA JUGA: Bupati Jembrana Lantik Ratusan Pejabat
“Nanti biar masyarakat datang belanja di pasar relokasi dengan kupon yang diberikan,” ungkapnya.
Bantuan yang dikonversikan dalam bentuk kupon dengan nilai Rp 10 ribu setiap kupon, akan diberikan kepada masyarakat pendamping yang tidak mampu.
“Yang diprioritaskan nanti adalah warga kita yang kurang mampu dan sebagai penyanding tempat relokasi ini. Masing-masing warga diberikan 5 kupon,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan, I Komang Agus Adinata menerangkan seluruh pedagang pasar umum negara sudah keluar dan mengosongkan pasar umum negara yang saat ini karena masih dalam proses pembongkaran. Ditempat relokasi ini di areal parkir pemkab jembrana tertampung 438 pedagang dan tersisa masih 10 kios untuk menunggu pedagang yang belum menempati tempat relokasi.
“Sampai saat ini rupanya para pedagang secara mandiri telah melakukan relokasi secara swadaya maupun mandiri di tempat yang mereka inginkan, ” jelasnya.
Lebih lanjut Adinata menjelaskan bahwa di pasar ijo gading sudah diisi oleh para pedagang dengan jumlah 161 pedagang relokasi, ditambah dengan pedagang senggol dan pedagang isidentil.
“Jadi sudah 100 persen para pedagang pasar umum negara telah merelokasi diri baik yang menempati tempat yang disediakan oleh pemerintah maupun secara mandiri, ” tandasnya. (M-011)
- Editor: Daton