JEMBRANA,MENITINI.COM-Menjelang Hari Nyepi, suasana di Simpang Tiga Surapati Barat, Pura Jagatnatha, Jembrana, dipenuhi keceriaan. Sebanyak 83 ogoh-ogoh dari 33 kontingen berpartisipasi dalam Pawai Ogoh-Ogoh Anak Usia Dini yang digelar pada Selasa (18/3/2025). Kegiatan ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya sejak dini.
Pawai tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan, didampingi oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna. Mengusung tema Paraspara Sahāya Alikya Šakti atau “Kekuatan Persatuan dalam Gotong Royong,” acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Peradah Jembrana, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pokja Bunda PAUD Kabupaten Jembrana, serta organisasi lain seperti IGTKI, Himpaudi, dan Yayasan Pandan Sari Acarya.
Bupati Kembang Hartawan mengungkapkan kebanggaannya melihat anak-anak Jembrana begitu antusias dalam mengikuti pawai ini. Baginya, ini menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya tetap akan lestari di tangan generasi mendatang.
“Saya bangga melihat anak-anak Jembrana melakukan pawai ogoh-ogoh. Kita tidak khawatir lagi dalam 100 tahun ke depan, generasi penerus budaya dan tradisi Jembrana akan tetap ada,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Ketua panitia acara, A.A.B. Hendra Sugihantara Putra, juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pawai ini lebih dari sekadar perayaan, tetapi juga simbol harapan dan semangat anak-anak dalam menjaga warisan budaya.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap ogoh-ogoh yang kita lihat, ada harapan, impian, dan semangat yang berkobar dari anak-anak kita. Mereka adalah masa depan bangsa, pewaris tradisi, dan penjaga budaya kita,” ungkapnya penuh makna.
Pawai Ogoh-Ogoh Anak Usia Dini ini menjadi bukti nyata bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
- Editor: Daton