Sabtu, 23 November, 2024

Pelajar dan Mahasiswa Gagas Ide untuk Tingkatkan Akses Ruang Hijau Terbuka

Pelajar dan Mahasiswa Gagas Ide untuk Meningkatkan Akses Ruang Hijau Terbuka. (Foto: istimewa)

JAKARTA,MENITINI.COM– Bagi banyak komunitas di seluruh dunia, area rekreasi dan ruang hijau terbuka -sangat berperan dalam kesehatan publik dan keberlanjutan lingkungan – masih sulit diakses.

Di ajang kompetisi Made to Move Communities yang kini memasuki tahun keempat, relawan Otis (NYSE: OTIS) akan menjadi mentor bagi ratusan pelajar dan mahasiswa di 18 negara dan wilayah untuk mengatasi kendala fisik, geografis, dan sosioekonomi yang dihadapi warga saat ini ketika mencari ruang hijau terbuka yang cocok dan berkelanjutan.

Di era urbanisasi masa kini, lebih dari 50% penduduk dunia tinggal di wilayah perkotaan, bahkan jumlahnya akan bertambah hingga mendekati 70% pada 2050. Maka, kita harus menjaga dan menyediakan ruang hijau terbuka demi kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga. Hal tersebut menjadi fokus program “Made to Move Communities” yang digelar Otis. Lewat program ini, Otis mempertemukan pelajar dan mahasiswa lokal dengan relawan Otis yang menjadi mentor. Relawan Otis akan membimbing pelajar dan mahasiswa ini agar berpikir kreatif dan menjawab permasalahan dengan metodologi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (Science, Technology, Engineering, and Mathematics/STEM), serta keahlian menciptakan solusi mobilitas untuk beberapa isu sosial yang paling mendesak.

“Di balik perannya menciptakan dunia yang lebih tinggi dan cepat, Otis juga ingin memastikan setiap orang yang tinggal di wilayah perkotaan dapat saling terhubung dan berkembang,” ujar Vice President & Chief Communications Officer, Otis, Randi Tanguay. “Dengan bantuan dan dukungan kolega kami, generasi muda yang berbakat ini akan mendesain solusi inovatif untuk meningkatkan akses ruang hijau terbuka. Dengan demikian, warga lokal dapat memperoleh manfaat positif dari area rekreasi ini bagi kesehatan dan kesejahteraannya.”

Selama mengikuti kompetisi yang berlangsung delapan minggu ini, para pelajar akan mencari cara-cara untuk menyediakan akses ruang hijau terbuka di sekitar warga. Tim pelajar dan mahasiswa lalu mempresentasikan proposal berbasiskan STEM di hadapan dewan juri Otis. Selanjutnya, dewan juri Otis akan menyerahkan hadiah dalam nilai yang berbeda-beda untuk memajukan program STEM di lembaga pendidikan masing-masing tim yang berpartisipasi.

Sejak 2020, kompetisi pelajar dan mahasiswa yang digelar setiap tahun ini telah diikuti ratusan kolega Otis sebagai mentor. Bahkan, lebih dari 500 pelajar dan mahasiswa telah mengembangkan dan mempresentasikan solusi mobilitas atas beberapa isu sosial yang paling menantang. Sebagai bagian dari program ini, Otis telah menyalurkan bantuan keuangan dengan nilai total lebih dari $600.000 demi memajukan program belajar STEM di sekolah dan universitas yang berpartisipasi setiap tahun. Dengan semangat, keahlian, dan bimbingan, mentor Otis mendorong pelajar dan mahasiswa agar gemar belajar STEM, serta terinspirasi meniti karier di bidang terkait. *

  • Editor: Daton