Menurut Suena, pariwisata Bali saat ini baru mau segera bangkit. Para pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan moment ini untuk mencari keuntungan pribadi. Sebab mereka tahu bahwa sebentar lagi akan ada banyak turis yang ke Bali setelah dua tahun Bali sepi. Banyak penerbangan juga sudah langsung ke Bali.
“Kapan pariwisata akan pulih kalau untuk visa saja dijadikan ladang mafia bisnis oleh beberapa pihak. Visa yang harga normal Rp 1,5 dipromosikan dengan harga Rp 3,5 juta, bahkan premium sampai Rp 5,5 juta. Ini sangat serius dan mencederai pariwisata Bali. Kasihan Gubernur Bali sudah bekerja keras untuk Pariwisata Bali agar segera pulih akan menjadi sia-sia, kalau ada oknum jual visa tourist dengan mengambil keuntungan lebih 100% dan mental oknum seperti ini senang melihat pariwisata Bali hancur dan senang melihat masyarakat Bali menderita karena ekonomi mereka hancur,” ujarnya.