KUTA, MENITINI.COM -Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kuta Selatan sudah lama jadi impian masyarakat Kutsel. Pasalnya, rumah sakit swasta di Kutsel biaya perawatan dan pengobatan masih belum dijangkau masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Jika mesti berobat ke RS Mangusada Kapal, jaraknya jauh. Karena itulah dalam lima tahun kedepan, keberadaan RS Kuta Selatan akan menjadi prioritas yang diperjuangkan Nyoman Karyana setelah ia kembali duduk di Kursi DPRD Badung dapil Kutsel hasil rekapituasi perhitungan cepat sementara. “Keberadaan RS di Kuta Selatan ini sangat didambakan dan diidamkan masyarakat Kuta Selatan. Karena itulah ini menjadi prioritas yang harus diperjuangkan. Saya bersama dengan anggota DPRD Badung dapil Kutsel terpilih akan terus memperjuangkan hal ini,”kata Caleg Petahana Kuta Selatan Nyoman Karyana saat dihubungi Kamis (2/5).
Dengan keberadaan RS di Kuta Selatan akan memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang dekat dan optimal, tanpa jauh-jauh ke RS Mangusada Kapal. Terlebih lagi jumlah masyarakat di Kuta Selatan cukup banyak, sekitar 115.918 jiwa. Untuk itu selaku wakil rakyat ia akan mengawal harapan warga saat penyusunan APBD.
Agar pembangunan RS Kuta Selatan mendapatkan prioritas, sebab pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting adanya bagi masyarakat. Hal itu diyakininya tidak akan terlalu sulit direalisasikan oleh Pemkab Badung, mengingat PAD kabupaten Badung cukup tinggi. “Untuk lokasi kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Kalau bisa dikerjasamakan dengan lahan Desa Adat akan lebih bagus, sebagai upaya pemberdayaan. Tapi kalau tidak bisa, maka itu bisa memanfaatkan tanah pemerintah. Atau lahan itu dibeli saja, sebab ini sangat penting,”saran pria yang berhasil mendulang 4800an suara di kecamatan Kutsel, atau meningkat suara dari Pileg sebelum sebelumnya yakn 3955 suara.
Selain keberadaan Rumah Sakit, Â Karyana menilai masalah kemacetan juga perlu solusi.Sebab selain berpengaruh kepada pelayanan publik, hal itu juga berpengaruh terhadap image Kuta Selatan sebagai kawasan pariwisata. Untuk itu ia menilai diperlukan adanya pengaturan arus lalin dan pembuatan jalan alternatif . “Yang tidak kalah penting adalah adanya ruang terbuka hijau untuk badung. Di setiap kecamatan kita harapkan nanti ada taman dan ruang terbuka hijau, sebab ini menjadi solusi, polusi udara dan tempat rekreasi masyarakat. Jadi semua harapan warga itu akan kita perjuangkan bersama lima tahun kedepan,” kata pria yang akrab disapa Koprok gay/poll