DENPASAR, MENITINI.COM –Â Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus menunjukan perkembangan positif dan menjadi pengungkit baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data trend pembayaran digital di Provinsi Bali, penggunaan Dana (layanan dompet digital) di Bali mengalami kenaikan 132 persen dari tahun 2023 ke 2024 atau meningkat dua kali lipat.
Hal tersebut disampaikan Olavina Harahap, Director of Communications DANA Indonesia saat acara media day pada Selasa (18/2/2025).
Olavina Harahap menerangkan berdasarkan riset google, tahun 2024 Indonesia menyumbang sekitar 35 persen pasar ekonomi digital di negara-negara Asean.
Capaian pertumbuhan ekonomi digital berlipat ganda di tahun 2024 yang mencapai USD 90 miliar.
Pada tahun 2030, ekonomi internet Indonesia diprediksi mencapai 360 miliar (GMV).
Hal tersebut dikarenakan penetrasi koneksi mobile selular sudah berkembang pesat yaitu 353 juta, jumlah pengguna internet 212 juta, dengan waktu pemakaian internet 7 jam 38 menit.
Salah satu penggunaan internet di dalamnya merupakan transaksi keuangan.
“Volume transaksi uang elektronik Agustus 2024 mencapai Rp1,8 miliar. 48 persen populasi masyarakat Indonesia dewasa yang Unbanked. Jadi masih banyak ruang tumbuh ke depan, diperkirakan mencapai 4 kali lipat,” ucapnya.
Bali menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat signifikan dalam sektor pembayaran digital. Berdasarkan data BI Kanwil Bali pada kuartal 2 tahun 2024, sebanyak 850 merchant telah mengadopsi pembayaran digital, dengan lebih dari 1 juta pengguna Qris, dan total transaksi merchant tercatat Rp1,1 triliun pada periode yang sama.
Trend penggunaan Dana di Bali menunjukan perkembangan cukup pesat, dengan kenaikan 132 persen dari tahun 2023 ke 2024.
Tiga fitur layanan keuangan yang paling digemari yaitu pengiriman uang, Qris dan transaksi pulsa atau data.
Pada tahun 2024, Dana telah memiliki 200 juta pengguna yang dengan lebih dari 1 juta mitra UMKM dan 9 ribu online merchant.
Tahun lalu pihaknya telah meluncurkan berbagai program, diantaranya SisBerdaya yang berhasil meningkatkan keterampilan bisnis lebih dari 4.500 perempuan pelaku UMKM dan membantu memperluas pasar secara digital. SumBer daya fokus pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas melalui kolaborasi dengan mitra.
“Akan banyak dibuat mini program lainnya di tahun ini. Banyak potensi layanan keuangan yang akan dilakukan. Kami bisa bertumbuh dengan inovasi yang dilakukan dan memberdayakan UMKM. Kami terus fokus pada misi utama kami, yaitu ingin mensejahterakan masyarakat Indonesia melalui teknologi keuangan,”ujarnya.
Dana merupakan open platform dengan ekosistem terbuka yang memberi kesempatan kepada semua partner untuk bisa terintegrasi dengan dana.
Sejak didirikan tahun 2018, Dana turut berpartisipasi dalam forum diskusi global dan memberikan masukan atas pengembangan Digital Economic Framework Agreement (DEFA) terkait pembahasan pembayaran digital dan manajemen risikonya. M- 003