DENPASAR,MENITIINI.COMÂ – Polisi akhirnya menunjukkan wajah Aryo Puspo Buwono (26), pelaku pembunuhan terhadap Alunna Sagita (26) di Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I, Panjer, Denpasar Selatan saat malam tahun baru.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan, pelaku sudah memiliki niat dari awal untuk merampok barang-barang milik korban.
“Adapun yang melatarbelakangi tersangka sampai membunuh korban, karena bermaksud untuk memiliki barang-barang korban,” ucap Kapolresta, Jumat (6/1/2023).
Dari keterangan pelaku yang ditembak kedua kakinya ini, sebelum melakukan aksi ia terlebih dulu menonton YouTube untuk belajar cara membuat orang pingsan.
Setelah itu, pelaku yang bekerja di sebuah restauran tersebut mendownload aplikasi MiChat, dengan maksud mencari cewek booking order (BO).
Di sana pelaku yang baru datang ke Bali pada tanggal 26 Desember 2022 ini lantas berkomunikasi dengan korban untuk diajaknya berkencan.
“Pelaku kemudian berjalan kaki dari tempat kosnya di Jalan Serma Gede, Denpasar Barat menuju TKP,” beber Kapolresta saat rilis kasus.
Singkat cerita usai berhubungan badan, pelaku mengambil kabel listrik di dalam kamar dan digunakan menjerat leher korban yang saat itu belum memakai pakaian.
Setelah melihat korban tak sadarkan diri, pelaku kemudian mengambil handphone dan barang-barang milik korban dan kembali ke tempat kosnya dengan berjalan kaki.
Dua hari berselang, polisi mendapati identitas dan tempat tinggal pelaku. Karena melawan saat akan ditangkap, kedua betis kakinya ditembak polisi.
“Dari hasil penggeledahan di kos pelaku, ditemukan barang-barang milik korban yang sebelumnya diambil pelaku,” jelas Kapolresta Denpasar.
Sementara itu, sembari menangis pelaku yang ditembak kedua betis kakinya ini mengaku menyesali semua perbuatannya karena telah membunuh korban.
“Sungguh saya menyesal, sampai sekarang saya masih kepikiran,” ucapnya di lobi Mapolresta Denpasar.
Pria asal Blitar, Jawa Timur yang baru datang ke Bali pada tanggal 26 Desember 2023 ini mengatakan bahwa awalnya ia hanya membuat korban tak sadarkan diri, setelah itu mengambil barang-barangnya.
Bahkan ia sempat menonton YouTube untuk belajar cara membuat orang pingsan. Namun ilmu yang ia peroleh dari sosial media ini justru membuat korban meninggal dunia.
“Saya baru tahu korban meninggal dunia ketika saya ditangkap polisi. Dan saya juga baru tahu kalau korban punya anak. Kepada keluarga korban, saya minta maaf dan semoga arwah korban diterima di sisinya dan tenang di alam sana,” ucapnya. (M-008)