Untuk itu ia meminta Bupati Badung bisa turun mengatensi secara langsung, sehingga warga dapat berbicara dari hati ke hati. “Katanya proyek ini sangat urgen dan emergency dalam mendukung KTT G20. Saya minta ini bisa di follow up lebih lanjut, dan bisa memfasilitasi ini,” katanya sembari mengaku tidak nyaman secara psikis karena banyak petugas keamanan yang mengatensi, padahal ia bukan penjahat dan sama sekali tidak melakukan perlawanan.
Sebelumnya, perwakilan pemilik lahan, Made Rigih mengaku pihaknya mendukung program pemerintah itu terkait event G20. Sejak pertemuan bulan Januari lalu, pihaknya mengaku tidak pernah bermaksud menghalangi.
“Pada prinsipnya, namanya orang pasti punya hati, punya perasaan. Karena program itu merupakan kepentingan pemerintah, kami mendukung hal itu. Daripada kami tempuh jalur hukum, tetap juga akan panjang urusannya. Kami sudah komit dari awal mendukung kesuksesan G-20,”terangnya.
Seperti pantauan media ini, proses pengosongan berlangsung lancar, setelah upacara selesai dilaksanakan. Upacara itu akan dilaksanakan sejak pagi agar pengosongan lahan bisa dilakukan sesuai jadwal. Disisi lain, proses tersebut diharapkan menjadi suatu pembelajaran bagi Pemkab Badung agar tidak arogan dalam melaksanakan program serupa di kemudian hari, serta dapat berkomunikasi lebih baik lagi. M-003