Kamis, 9 Januari, 2025

Pemkab Badung Anggarkan Rp20 Ribu per Paket Makan Siang Gratis Untuk Siswa

Ilustrasi makan bergizi gratis. (Foto: istimewa)

BADUNG, MENITINI.COM – Pemerintah Kabupaten Badung telah memasang anggaran makan bergizi gratis untuk siswa di Kabupaten Badung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badung tahun 2025 sebesar Rp 16,7 miliar. 

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) melalui Kabid Pendidikan Sekolah Dasar, Rai Twistyanti Raharja membenarkan hal itu.

“Tahun 2025 kami pasang standar yang ada, untuk uji coba Rp 15 ribu,” kata Rai Twistyanti Raharja belum lama ini. Lebih lanjut kata dia, Rp15 ribu merupakan batas bawah dari yang terpasang pada APBD 2025 sebesar Rp 20 ribu untuk per paket makan siang. “Untuk ujicoba Rp 15 ribu,” ungkap Rai.

Pihaknya menambahkan, anggaran Rp 16,7 miliar ini untuk program Makan Siang Sehat ini dianggarkan untuk siswa Paud, SD, hingga SMP. “Polanya bergilir, jadi tidak setiap hari,” jelasnya.

BACA JUGA:  Unggul 70,19 Persen, Adicipta Sampaikan Terima Kasih kepada Masyarakat Badung

Sebelumnya, Disdikpora Kabupaten Badung telah melakukan uji coba pemberian makan siang kepada siswa di dua sekolah di Gumi Keris yakni di SD No 3 Sibanggede dan SD No 5 Carangsari. 

Dalam satu paket makanan sehat berisi nasi putih, tempe bacem, ayam goreng, sayur, dan buah. 

Dalam satu paket makan siang sehat ini dianggarkan sebesar Rp 15 ribu per siswa. Program makan siang sehat ini pun telah dilakukan pengukuran gizi dalam seporsi makanan.

Dalam pelaksanaan ujicoba ini, kata Rai, dilakukan dengan dua metode yakni dengan metode prasmanan di SD No 5 Carangsari, dan dengan metode nasi kotak di SD No 3 Sibanggede. 

“Anak-anak antusias sekali dan makannya habis. Kalau ada sisa, kami kumpulkan dalam ember terpisah, hampir tidak ada,” bebernya.

BACA JUGA:  Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Badung

Rai menambahkan, program ini nantinya akan kembali dilanjutkan di Kecamatan Mengwi dan Kuta Utara. 

Namun untuk pelaksanaannya akan dimulai pada Januari 2025. Sekaligus nantinya akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program. 

“Dari evaluasi sementara, cenderung metode prasmanan lebih baik, karena minim sampah. Anak-anak juga membawa alat makan sendiri,” tutupnya M- 003