Sabtu, 23 November, 2024

Pemprov Bali – BNPB Gelar Pemutakhiran Rekon Gempa dan Tsunami Jelang GPDRR 2022

Para peserta pemutakhiran data gempa bumi dan tsunami mendengarkan pemaparan materi, Rabu (16/3/2022). (Foto M-006)

GPDRR ini akan dihadiri Sekretaris Jenderal PBB, 4.000 peserta secara fisik dan 2.000 peserta online sehingga pengamanan mengantisipasi bencana perlu disiapkan karena Bali rawan terhadap beberapa jenis bencana, termasuk gempa bumi dengan potensi kekuatan M8,5 yang dapat diikuti tsunami dengan ketinggian gelombang lebih dari 3 meter. “Ujung dari penyusunan ini adalah ketika terjadi bencana, sudah dapat diketahui siapa yang melakukan apa sehingga penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan baik,” ujarnya. 

Menurutnya, rekon juga sebagai langkah konkrit yang dapat ditunjukkan ke dunia internasional Badung dan  Bali siap dalam penanganan dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi tsunami. “Yang terpenting harus diingat bahwa bencana tak hanya menjadi urusan BPBD, tapi menjadi urusan kita bersama,” tegasnya. 

Berdasarkan kajian dari daerah, wilayah-wilayah seperti pesisir Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, Klungkung, Klungkung Nusa Penida, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem bagian selatan memiliki ancaman gempa bumi dan tsunami.

Di sisi lain, Bandara Ngurah Rai sebagai pintu masuk Bali memiliki potensi dampak yang dipicu oleh bahaya tersebut. 
Pemutakhiran dilaksanakan secara partisipatif melibatkan BMKG, dinas sosial, dinas pariwisata, dinas perhubungan dan TNI. M-006