DENPASAR, MENITINI.COM – Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan, informasi yang berkembang di masyarakat saat ini adalah hoax. Informasi tersebut memang berada di luar negeri. Namun isu tersebut dibawa ke Indonesia dan sudah menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia. Setelah dilacak ternyata itu hanya isu. “Ini hoax dan sudah tersebar ke masyarakat dan juga membuat keresahan. Kita berharap masyarakat tidak mudah percaya dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak membuat keresahan terhadap masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Bali saat diskusi dengan sejumlah wartawan di Denpasar, Selasa (7/2)2023).
Ia juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya. Selain tidak mudah percaya, juga diminta untuk tidak ikut menyebar informasi yang belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait dan tidak meneruskan berbagai video dan berita yang tidak memiliki konfirmasi dari pihak terkait yang berwenang. “Banyak informasi berseliweran selama beberapa pekan ini soal penculikan anak. Bahkan ada yang sudah menjadi korban karena dicurigai sebagai penculik. Ini sudah terjadi di Jawa dan beberapa daerah lainnya. Padahal selama ini sudah dicek belum ada laporan masyarakat soal kasus penculikan anak. Jangan sampai ini terjadi di Bali,” ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat waspada juga terutama berbagai kejahatan siber yang sebenarnya lebih berbahaya. Sebab memang sudah ada laporan ke pihak kepolisian tentang kejahatan elektronik seperti aplikasi paket pengiriman dan aplikasi undangan dan sebagainya. Sebab saat diklik, ternyata seluruh program di handphone terekam terutama data perbankan. Setelah dicek untuk transaksi perbankan, baru diketahui jika uangnya hilang. “Kasus ini sudah ada korban. Laporan sudah ada. Kita meminta agar masyarakat waspada. Jangan mudah klik aplikasi yang tidak dikenal. Secara berkala ganti PIN ATM dan segera menghubungi pihak perbankan agar dilakukan langkah perbankan demi keamanan dan kenyaman dana yang disimpan,” ujarnya. (M-006)