BADUNG, MENITINI.COM– Dimasa pandemi Covid-19 yang sudah berjalan enam bulan berdampak anjloknya pendapatan PDAM Badung hingga 45 persen Jika dinominalkan mencapai Rp21 miliar per bulan.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Tirta Mangutama, I Ketut Golak mengakui penurunan pendapatan akibat sektor niaga seperti hotel dan restoran di Badung banyak terkena dampak, sehingga tidak menggunakan kebutuhan air PDAM.
Golak menjelaskan, pihaknya sebelum masa pandemi pendapatan PDAM Badung mencapai Rp21 miliar per bulan, dimana per hari pemakaian mencapai sekitar 1.500 per kubik. Sedangkan sekarang di masa pandemi, pendapatan per bulan Rp12 miliar. “Selama 6 bulan berjalannya Covid-19, kami per bulan mengalami penurunan hingga 45 persen, dan pendapatan kami hanya dari masyarakat saja,” katanya saat ditemui di Uluwatu, Badung, Sabtu (23/8).
Lanjut Golak, penurunan pemakaian air PDAM terbanyak terjadi di daerah Canggu, Kuta Selatan dan Legian, sehingga berdampak pada biaya operasional terganggu. “Ditambah lagi Bandara Ngurah Rai yang biasanya per bulan mereka bayar hingga Rp2 miliar, sekarang hanya membayar Rp1 miliar saja. Artinya kita tidak mampu mengoperasikan secara maksimal,” paparnya.
Golak menegaskan, Â selama masa pandemi juga sempat menggratiskan pemakaian air kepada masyarakat Badung dari April sampai Juni 2020 lalu, sebagai bentuk kepedulian PDAM Badung terhadap masyarakat dari keseluruhan total 74.000 pelanggan. “Kami membebaskan biaya kepada 60 ribu pelanggan yang per bulan mencapai Rp3 miliar,” tutupnya. poll